Nilai-Nilai HAM dan Demokrasi dalam Pendidikan yang Memerdekakan

Nilai-Nilai HAM
Nilai-Nilai HAM
0 Komentar

Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Sedangkan, diferensiasi produk merupakan keberagaman dalam hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan pada guru bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi. Pertama, berpusat pada siswa (student-centered learning) artinya pembelajaran direncanakan dengan cermat dan strategis dengan berdasar pada upaya memahami siswa secara utuh, serta menempatkan gaya, intelegensi, kemampuan awal, dan berbagai cara belajar siswa sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran. Kedua, berpusat pada kurikulum (curriculum-centered learning). Ketiga, diferensiasi materi pembelajaran (diferrentiated-content) dimana guru harus mampu menyeleksi materi pembelajaran sesuai dengan minat, pengetahuan awal, dan gaya belajar siswa.

Sebagai manifestasi pembelajaran demokratis yang berpihak kepada murid, pembelajaran berdiferensiasi tentunya memiliki tujuan untuk membantu semua siswa secara adil dalam belajar, meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa, membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri dan meningkatkan kreatifitas guru. Kemampuan guru untuk memetakan kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar muridnya yang mungkin tingkat kompleksitasnya berbeda di masing tingkatan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

Baca Juga:MAKUKU Bersama 10 Rumah Sakit Berikan Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu Dan Bayi Di 10 Kota Besar IndonesiaBupati Karawang Cellica Nurrachadiana Sabet Penghargaan Inovasi Pemimpin Perubahan

Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilaksanakan jika terdapat komunikasi yang terstruktur dengan komite sekolah, guru, dan orangtua. Guru harus memperhatikan beberapa aspek dalam belajar dan pembelajaran. Ada enam (6) elemen yang berkontribusi terhadap belajar dan pembelajaran yaitu respon yang berdiferensiasi, asesmen dan evaluasi, strategi pembelajaran, materi pembelajaran, desain pembelajaran dan materi pembelajaran.

Menerapkan pembelajaran berdiferensisasi yang menjungjung tinggi nilai-nilai HAM dan demokrasi masih dianggap baru tentunya tidak mudah serta penuh tantangan. Bagaimanapun, guru dituntut kerja ekstra untuk dapat menyiapkan konten materi, proses belajar serta tugas yang berbeda sesuai kebutuhan individual murid. Namun demikian, tidak ada salahnya para guru mencobanya untuk meningkatkan potensi dan hasil belajar anak didik. Seperti peribahasa “The root of education is bitter, but the fruit is sweet” akar pendidikan itu memang pahit akan tetapi buahnya manis.(*)

0 Komentar