PASUNDAN EKSPRES – Youth Interfaith Camp 11 dan Deklarasi Sangkuriang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu (16-18/12) di Subang.
Sebanyak 70-an pemuda-pemudi lintas iman se Jawa bagian Barat berkumpul dalam Youth Interfaith Camp 11 dan Deklarasi Sangkuriang di Subang dalam acara Youth Interfaith Camp (YIC).
Kaum muda ini berasal dari belasan organisasi lintas agama dari Subang, Bandung Raya, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Ciamis, Garut, Cirebon, Indramayu dan Tasikmalaya, berkumpul untuk Youth Interfaith Camp 11 dan Deklarasi Sangkuriang.
Baca Juga:Kegunaan dan Jenis Bearing pada Mobil yang Harus Dipastikan dalam Kondisi BaikSetelah Berdarah-darah, Argentina Akhirnya Menjadi Juara Dunia 2022
Acara YIC ini diselenggarakan oleh Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB) bekerja sama dengan Gereja Kristen Pasundan (GKP) dan Sahabat Juang Keberagaman Umat Jaringan Subang (SANGKURIANG).
Kegiatan berlangsung di Puri Kitri Kwarcab Subang, Jl Kihajar Dewantara No 1, Subang
Pembukaan dilangsungkan pada Jumat siang (16/18) oleh perwakilan Majelis Sinode GKP, Pdt. Adama Sihite, perwakilan JAKATARUB Yunita dan Kepala Dinas Pendidikan Subang sekaligus Ketua Kwarcab Subang, Tatang Komara.
Dalam sambutannya Pdt. Adama Sihite menyampaikan kegembiraannya karena kali ini kabupaten Subang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kamp pemuda lintas iman.
“Kita sudah menyelenggarakan ini untuk kali yang ke-11 di beberapa kota di Jawa Barat. Harapannya makin banyak anak-anak muda yang mencintai keragaman dan perdamaian Indonesia,” papar Pdt. Adama.
Kegiatan YIC ini, menurutnya, merupakan cara untuk menumbuhkan kader dan jaringan lintas iman demi semakin mewujudkan toleransi dan kecintaan akan bangsa. Apalagi saat ini sudah ada lebih dari sepuluh jaringan lintas iman di berbagai wilayah di Jawa Barat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kadisdik Subang, Tatang Komara
“Saya yakin persahabatan antar kaum muda seperti ini, walaupun kita tahu kita berbeda agama dan keyakinan, itu yang membuat bangsa kita maju dan bisa tetap utuh,” ungkapnya.
Sementara itu Yunita menyebut bahwa kekuatan anak mudalah yang sangat potensial mengatasi sejumlah permasalahan intoleransi dan diskriminasi.
Baca Juga:Fakta Naruto Remake 17 12 2022, Inilah Kemungkinan yang TerjadiSST Adalah Special Service Tool, Alat Khusus untuk Komponen Mobil, Beda Merk dan Jenis Pasti Beda SST
Yunita, yang juga alumnus YIC pertama, mendorong agar kaum muda mengambil peran di wilayahnya masing-masing untuk memajukan perdamaian.
YIC ke-11 Subang kali ini mengambil tema Toleranstyle, yang mendorong agar toleransi dan dihidupi dan dikembangkan secara keseharian oleh kaum muda. Sebagai gaya hidup yang mencintai serta mendorong keberagaman.