Masjid Raya Al-Jabbar yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan termegah di Asia Tenggara, akan segera diresmikan.
Kadis BMPR Jabar, Bambang Tritoyuliono mengatakan, Masjid Raya Al-Jabbar memiliki banyak keunikan.
Masjid Al-Jabbar merupakan masjid terapung, dengan banyak ornamen yang luar biasa. Bagaimana kubah Masjid Al-Jabbar seluas 1 hektare 99×100 meter persegi, tanpa ada tiang penyangga. Jadi bebannya, hanya dibebankan kepada struktur tulangan plafon.
Kemudian kaca patri, yang pelaksanaannya sulit luar biasa.
Masjid Raya Al-Jabbar merupakan karya desain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang saat itu menjadi Walikota Bandung tahun 2015 yang lalu.
Baca Juga:Sepanjang 2022 BLK Latih 400 Warga, 200 Orang Sudah BekerjaSatpolairud Sambang Warga Jaga Kamtibmas
Masjid Al-Jabbar juga merupakan perjalanan panjang selama kurun waktu lima tahun. Mulai dari pembebasan tanah tahun 2015, kemudian tahun 2017 mulai pelakasanaan pembangunan hingga tahun 2022.
“InsyaAlloh tanggal 30 Desember 2022, Masjid Raya Al-Jabbar akan kita resmikan. Masjid ini, terapung di atas danau, punya struktur plafon tanpaada tiang, ornamen-ornamen banyak sekali handmade karya anak-anak Jawa Barat yang mempunyai nilai seni yang luar biasa,” katanya.
Keunikan lainnya, di dalam area masjid terdapat Ma’roj, yaitu museum sejarah Islam secara digital. Kemudian landscape yang bisa dijadikan sarana rekreasi dan tempat beribadah.
Ada lima taman tematik, yang memiliki nilai seni dan kebanggan untuk masyarakat.
“Selain untuk beribadah juga bisa dijadikan sebagai wisata religi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Masjid Al-Jabbar merupakan spirit dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
Hal tersebut ditandai dengan terdapatnya motif batik dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam desain Masjid Raya Al-Jabbar. Meskipun lokasinya di Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan ini adalah Masjid Al-Jabbar.
“Artinya, semua warga di Jawa Barat harus ada rasa memiliki. Apa simbolisasi bagian dari Jawa Barat merasa memiliki, secara desain saya tampung. Ada ragam hias motif batik di pintu-pintu yang jumlahnya ada 27, sehingga ada kebanggaan. Masjid Al-Jabbar dihimpun dari semangat Ke-Jawa Barat-an,” katanya.
Baca Juga:Bantuan Gempa Cianjur Perlu Variasi Donasi, Diantaranya Biaya Kuota untuk PelajarKomitmen Percepat Penurunan Stunting, TPPS Akan Sinergi dengan Berbagai Pihak
Menurut Ridwan Kamil, hal tersebut menunjukan terasanya lokalitas yang hanya di Jawa Barat. Tidak bisa di-copy-copy, karena ragam hiasnya khas Jawa Barat.