Keragaman Potensi Siswa, Bagaimana Menyikapinya?

Keragaman Potensi Siswa, Bagaimana Menyikapinya?
0 Komentar

Permasalahan dan Solusi

Pembelajaran geografi bukan hanya merupakan suatu proses transfer pengetahuan semata tetapi juga transfer keterampilan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, siswa juga diharapkan memiliki perilaku serta sikap dan budi pekerti luhur. Melalui pembelajaran geografi, guru dapat mewujudkan siswa yang memiliki karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Akan tetapi, berdasarkan pengalaman didapati bahwa pembelajaran geografi yang berlangsung selama ini cenderung tidak menerapkan pembelajaran yang memerdekakan siswa.

Proses pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi sehingga siswa mengikuti pembelajaran secara seragam. Mereka belajar di kelas yang tidak mengakomodir kemampuan dan keinginan, apatah lagi kebutuhan mereka. Tidak banyak peluang bagi mereka untuk mengembangkan diri melalui kegiatan belajar yang variatif agar potensinya meningkat. Masih sangat sedikit guru yang menyajikan kegiatan belajar yang dapat menumbuhkan kreativitas dan peluang untuk berlatih menganalisis dan berpikir kritis. Demikian pula kegiatan belajar yang memberikan peluang untuk berkarya/mencipta, mengkolaborasikan, dan mengkomunikasikan ide masih sangat terbatas. Akibatnya banyak potensi siswa yang belum berkembang bahkan boleh jadi potensi tersebut belum teridentifikasi. Penguasaan kompetensi pengetahuan (pedagogik), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif) siswa menjadi sangat terbatas sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan.
Pelaksanaan pembelajaran geografi yang dibahas dalam tulisan ini dilaksanakan pada Kelas XII baik jurusan IPS maupun IPA (lintas minat) di SMA Negeri 3 Palopo. Melalui pembelajaran diferensiasi tersebut guru merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar untuk turut andil dalam mewujudkan profil siswa yang:

Baca Juga:Bawaslu Ingatkan ASN dan Kades Tidak Terlibat Politik Praktis35 Puskesmas di Karawang Layani Rawat Inap

1. Dapat bekerja dalam tim/kelompok sebagai wujud gotong royong, saling menyemangati sesama anggota kelompok, menghargai kemampuan yang berbeda, dan menumbuhkan rasa persaudaraan. Melalui kerjasama dalam tim mereka menyatu demi mencapai tujuan bersama, yaitu menyelesaikan proyek dan karya aplikatif dan kontekstual dalam perencanaan serta analisis wilayah dan kota di Palopo.

2. Mengerjakan tugas pribadi secara mandiri sesuai dengan kesepakatan kelompok, belajar bertanggung jawab demi kesuksesan bersama.

3. Mempertajam nalar kritis melalui perencanaan dan analisis wilayah dan kota. Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dengan daya kreasi sebagai kompetensi prasyarat sebab kreativitas akan meningkatkan daya analisis dan nalar kritis dalam pemecahan masalah.

0 Komentar