Membangun Kemandirian Ekonomi Lembaga Pendidikan

Membangun Kemandirian Ekonomi Lembaga Pendidikan
0 Komentar

Demikian halnya dengan berbagai rencana strategis yang biasanya disusun untuk beberapa tahun ke depan. Program – program yang dicanangkan hanya berkutat pada upaya untuk memenangkan persaingan antar lembaga yang semakin hari kian ketat tanpa memikirkan bagaimana suatu saat nanti layanan berkualitas yang diberikan oleh lembaga dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Agar lembaga pendidikan dapat menjalankan perannya untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak – anak bangsa, diperlukan kemandirian ekonomi yang memadai. Untuk itu ada beberapa upaya yang dapat ditempuh ; Pertama, merintis unit – unit bisnis produktif yang dapat diandalkan sebagai penopang lembaga dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Kehadiran unit – unit bisnis tersebut sangat diperlukan bukan hanya untuk menutupi kekurangan biaya, namun juga sebagai jaring pengaman bagi lembaga apabila mengalami kejadian luar biasa yang tidak diinginkan. Pandemi, bencana alam serta resesi merupakan beberapa contoh dari kejadian luar biasa yang dimaksud.

Baca Juga:Bupati Ruhimat Tegaskan Infrastruktur Tunjang Masa Depan SubangDua Narapidana Teroris Terafiliasi JI dan JAD Ditahan di Lapas Subang, Sel Terpisah dengan Narapidana Lain 

Ketiga, menjalin kemitraan strategis dengan lembaga atau instansi yang sama – sama memiliki visi untuk memajukan bangsa melalui dunia pendidikan. Dalam hal peningkatan kompetensi guru, lembaga pendidikan tidak harus selalu mengeluarkan biaya sendiri. Menjalin sinergi dengan berbagai komunitas ataupun organisasi profesi guru dapat dilakukan oleh lembaga untuk meningkatkan kemampuan para guru yang bermuara pada peningkatan kompetensi peserta didik.

Tidak hanya itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sering menyelenggarakan berbagai program pelatihan bagi guru yang digelar secara daring maupun luring.

Demikian pula dalam hal penyediaan sarana penunjang pembelajaran, sumber pendanaan tidak harus selalu mengandalkan kas sekolah. Lembaga dapat memanfaatkan dana – dana yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan – perusahaan yang ada di sekitar.

Lembaga pendidikan juga dapat menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga sosial (charity) yang ada untuk menyukseskan program – program yang telah dicanangkan. Disinilah perlunya kompetensi kewirausahaan seorang kepala sekolah. Selain itu lembaga pun dituntut untuk mampu menghasilkan produk (barang / jasa) yang layak dijual di lingkungan sekolah maupun di kalangan masyarakat luas untuk kemudian dimanfaatkan keuntungannya demi kepentingan (warga) sekolah.

0 Komentar