(Bagian 2 dari 2 tulisan,habis )
oleh
1.Mujahidin Agus – SMA Negeri 3 Palopo, Sulawesi Selatan
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen Senior pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta )
Model pembelajaran ini mengasah berbagai kompetensi geografi mulai dari berfikir kritis dan kreatif, berliterasi, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dan berfikir keruangan serta ketrampilan geografis. Metode pembelajaran ini bila diterapkan memerlukan kesiapan seorang guru karena cukup bervariasi dan kesiapan konten yang memadai. Siswa sekaligus dapat memahami kondisi kota tempat tinggal mereka yang endingnya sangat bagus sebagai modal sebuah perencanaan wilayah karena basis keruangan sudah mereka kuasai.
Tantangan dan Kendala
Materi ajar perencanaan wilayah dalam pembelajaran geografi merupakan salah satu topik yang dapat diajarkan secara kontekstual. Materi ajar yang teoritis dapat langsung dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari meskipun taraf berpikirnya masuk pada rana analisis dan mencipta. Tantangan awal yang dihadapi guru dalam pembelajaran ini yaitu bagaimana merancang pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memadukan pengetahuan teoritis dan aplikasinya.
Kajian materi ajar dalam karya ini ditetapkan dua topik yaitu analisis konektivitas antarruang dan perancangan kawasan lindung Kota Palopo. Secara detail, tantangan yang dihadapi siswa dalam pembahasan materi ajar tersebut adalah mereka sebaiknya memiliki kompetensi atau kemampuan dalam:
Baca Juga:Keragaman Potensi Siswa, Bagaimana Menyikapinya?Bawaslu Ingatkan ASN dan Kades Tidak Terlibat Politik Praktis
1. Menggunakan aplikasi peta dan melakukan editing gambar berbasis Android di hape.
Memperoleh peta tematik digital dari internet, mengedit, dan mencetak.
2.Melakukan perhitungan matematis dan analisisnya.
3. Menggambar peta secara manual dan teliti.
4.Melakukan overlay, menganalisis, dan menyimpulkan hasilnya.
5. Menyediakan biaya pengadaan bahan dan alat tulis gambar.
6. Menyajikan hasil karya di depan kelas.
Selain siswa maka guru pun menghadapi tantangan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Tantangan dalam penyajian materi ajar analisis konektivitas antarruang dan perancangan kawasan lindung Kota Palopo yaitu guru harus mampu:
1. Merancang beragam aktivitas belajar yang tepat.
2. Menggunakan beberapa aplikasi berbasis Android yang sesuai kebutuhan.
3. Menggambar peta dan menguasai teknik overlay peta serta analisisnya.
4. Mengerjakan operasi matematika sesuai kebutuhan analisis.
5. Bernalar kritis dan analisis tajam.
Berdasarkan pengalaman saat melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi tersebut, guru menemui dan mengalami beberapa kendala, antara lain yaitu: