Gus Ahad Beri Solusi Pengelolaan Masjid Al-Jabbar

Masjid Al-Jabbar
WISATA RELIGI: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika ketika menyambangi Mesjid Raya Al-Jabbar yang telah diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
0 Komentar

“Urusan sampah jika penanganannya hanya mengandalkan pengiriman truk sampah dan mengerahkan relawan, bukan unsur organik, maka satu dua kali masih bisa dibiayai dari dana-dana pribadi. Tapi jangka panjangnya bagaimana,” kata Gus Ahad.

Kemudian, dirinya juga mendengar jika biaya listrik mencapai Rp450 juta per bulan. Bagaimana bisa hal ini mengandalkan infak masjid untuk mengatasinya. Sehingga, kata dia, memang harus dibuat anggarannya.

Terkait akses, lanjutnya, perlu dipertimbangkan bisa tidaknya pintu tol KM 149 dibuka. Ketika pintu tol ini dibuka maka akses bisa dari berbagai arah jalan tol. Mulai dari Pasteur, Pasir Koja, Kopo, Buahbatu, Soreang, hingga Cileunyi bisa masuk ke situ.

Baca Juga:DPD PAN Klaim Terapkan Kolektif KolegiaDi-PHK Sepihak PT Chandra Kemas Abadi, Buruh Dirikan Tenda

“Jalan tol ini kewenangannya ada di pemerintah pusat. Tinggal dibicarakan. Pak Gubernur sebagai Ketua DKM bisa berkomunikasi terkait hal ini,” ujar pria berkacamata yang dikenal tegas tapi murah senyum ini.

Teranyar, Gus Ahad mendapatkan info bahwa Gubernur Ridwan Kamil sedang merencanakan pembuatan jalan baru dari Soekarno Hatta ke samping Markas Polda Jabar. “Kalau ini benar adanya dan bisa terealisasi, kami sangat mendukung terobosan ini,” ucapnya.

Patut disyukuri pula, kata Gus Ahad, bahwa Gubernur merupakan Ketua DKM Al Jabbar yang artinya punya kewenangan untuk membuat Pergub, Kepgub, atau tim untuk membuat alokasi anggaran.

“Atau bisa juga Pak Gubernur memerintahkan BUMD untuk menyediakan anggaran sehingga semuanya jelas. Jadi jelas bolanya ada di tangan Pak Gubernur,” ucap Gus Ahad.

Lebih lanjut, Gus Ahad mengingatkan tentang komposisi pengurus DKM yang juga harus diperhatikan. Jangan sampai pengurus DKM ini, karena kurang luas dipandang, malah menimbulkan kecemburuan.

Harus diingat, kata dia, umat Islam di Jawa Barat ini beragam. Mohon saat pembentukan DKM lebih diperhatikan lagi tentang hal ini. Sebagai warga Jawa Barat, pihaknya pun mendambakan Al Jabbar menjadi teladan dan percontohan bagi masjid-masjid lainnya di Indonesia.

0 Komentar