KARAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang mencatat sepanjang tahun 2022 terdapat 1.320 kasus dan 13 kematian yang disebabkan oleh DBD (Demam Berdarah Dengue)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yayuk Sri Rahayu mengatakan, di Karawang ada beberapa wilayah dengan tingkat DBD tertinggi dan kecamatan Kota Baru menjadi wilayah dengan tingkat kematian paling banyak.
“Teluk Jambe, Wadas, Klari, Adiarsa, Cikampek dan Purwasari adalah wilayah DBD tertinggi,” ujarnya.
Baca Juga:Siswa Siswi SMPN 1 Pusakanagara Juarai Lomba LKBBEkonomi Sulit, Warga Subang Pilih Jual Elektronik
Adapun data uraian terkait 13 kematian, disebutkan Yayuk ada di 9 wilayah, antara lain; Kota Baru (3 kematian), Teluk Jambe Timur (2 kematian), Karawang Timur (2 kematian), Cikampek, Purwasari, Telagasari, Cilamaya Kulon, Pedes dan Tirtajaya (masing-masing 1 kematian).
“Yang paling banyak terkena DBD, umur 15-44 tahun (50%), 5-14 tahun (27%), di atas 44 tahun (13%), 1-4 tahun (8%) dan paling sedikit di bawah 1 tahun (2%). Kalkulasi gendernya; 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan,” katanya.
Dijelaskan, data kematian, 3 orang masuk kategori umur 15-44 tahun, 2 orang di bawah 1 tahun, 2 orang di atas 44 tahun dan ada satu orang kategori umur 1-4 tahun.
Berdasarkan tingginya kasus DBD di tahun 2022, Dinkes Karawang mengharapkan di tahun 2023 kasus DBD bisa terkendali.
“Kami upayakan melalui PSN 3M plus (menguras, menutup dan menyingkirkan) sumber jentik nyamuk. Lalu kami sosialisasikan juga gerakan satu rumah satu jumantik kepada masyarakat,” kata Yayuk.(use/ded)