Pojokan 137, Lato-Lato Al-Ghausy

Pojokan 137, Lato-Lato Al-Ghausy
Pojokan 137, Lato-Lato Al-Ghausy
0 Komentar

Khusus buat para politikus atau masyarakat yang frustasi, sebaiknya main lato-lato saja.

Siapa tahu bisa menghilangkan rasa gundah gulana serta hasrat membenturkan orang lain, tersalurkan. Atau agar bisa menghindari untuk dibenturkan dengan kepala-kepala batu lainnya.

Syaratnya, mainkan itu dengan sepenuh hati, sedalam jiwa raga, seluruh pikiran dan bumbu bahagia kekanak-kanakan.

Baca Juga:Download Minecraft Versi 1.19.51.01 Februari 2023, Lengkap Versi 1.20 Free Link di SiniProgram OPOP Mulai Diterapkan di Pesantren Al Kautsar Al Marbun Medan

Atau jika belum mahir karena kinetiknya sudah menurun drastis, akibat terlalu banyak menggoreng isu-isu, bisa belajar dari Al-Ghausy, batita (bayi tiga tahun) putra keponakan saya.

Seperti sore itu, sepulang saya menunaikan darma, Al-Ghausy memamerkan kebolehannya memainkan lato-lato.

“Abah-abah lihat! Al-Ghausy, bisa main lato-lato. Abah bisa ngga?”, katanya sambil mendemonstrasikan permainan dua bola plastik padat diikat tali dengan panjang yang sama.

Diikat ujung talinya dengan simpul ikatan yang dipasangi bulatan plastik pipih untuk disangkutkan di jari tengah atau telunjuk.

Suka-suka yang main lah, agar bisa memainkan lato-lato yang sedang booming.

Al-Ghausy menunjukkan permainannya dengan mengayunkan lato-lato dengan gaya sentrifugal.

Menggoyangkan telapak tangan naik turun dengan posisi jempol di atas. Sehingga bola plastik sebesar bola pingpong itu bergerak naik turun, berlawanan arah dan pas di tengah-tengah bertemu saling berbenturan.

Istilah mainan lato-lato yang di negeri Paman Sam disebuk Nock-Nock ini, merupakan legacy zaman.

Baca Juga:Program OPOP dan Kredit Mesra Jabar Diterapkan di Sumatra UtaraLink Tes DEPRESI Google Form, Update 2023! Mental Kamu Aman? Tes di Sini

Seolah menjadi zeitgest atau jiwa zaman yang tak lekang oleh waktu. Entah terinspirasi oleh politik pecah belah, adu domba, Devide et Impera-nya, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) abad ke 18.

Permainan lato-lato ini, seolah menjadi salah satu instrument dalam politik kekuasaan.  Seperti cabe rawit pedas yang wajib ada mengiringi gorengan ba’wan, teman menyeruput kopi pagi.

Pedas rasanya, tapi nikmat! Begitulah ejawantah teori Machiavielli ala politik lato-lato.

Postulatnya, bohongi rakyat dengan manipulasi informasi dan pencitraan.

Kemas dengan menarik dan persuasive, agar ilus-ilusi informasi distortif bisa menjadi keyakinan dan dianut.

Jika tak kuasa tenaga, tak usah pusing, ada sekelompok buzzer yang siap membuat mata hati, dan pikiran masyarakat tumpul.

Bebal alias tak kritis seperti kerbau di cocok hidung. Lato-lato saat ini tidak hanya menjadi permainan, tapi bisnis (politik).

0 Komentar