Jelas jika masyarakat dan pemerit
Kemudian, kata Hadi, pada saat desa setempat sadar wisata, pasti akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan akan berdampak baik untuk berbagai sektor. Seperti transportasi, kuliner, UMKM, penginapan dan lain sebagainya.
“Ini juga akan berdampak terhadap peningkatan sektor ekonomi daerah, termasuk masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata tersebut,” kata Hadi
Terkadang, ucap Hadi, butuhkan peran besar dari asosiasi atau komunitas yang fokus terhardap pariwisata, seperti Pokdarwis, Kompepar, GenPi, Duta Pariwisata Mojang Jajaka, Komite Ekraf dan lain sebagainya.
Baca Juga:Warga Jalan Ateng Sarton Keluhkan Saluran Air Mampat Dan Tak TerawatApi Hanguskan Tiga Kios dan Rumah di Purwakarta, Kerugian Rp 350 Juta
“Yaitu, untuk mempekuat kembali tugas dan peran masing-masing dalam mengedukasi masyarakat dan pemerintahan di tingkat desa. Maka upaya-upaya ini perlu,” kata Hadi.
Sehingga, lanjut Hadi, saat masing-masing tempat wisata melakukan promosi dengan gencar, maka wisatawan yang datang tidak akan kecewa. “Sebaliknya malah akan membuat wisatawan tersebut menjadi nyaman,” ujarnya.
Apabila hal tersebut terjadi, maka promosi akan bergaung. Semakin menggema dan memancing kedatangan wisatawan baru baik dari dalam maupun luar negeri.
Lebih lanjut, Hadi menambahkan, pariwisata tidak hanya menciptakan lapangan kerja di sektor tersier, tetapi juga mendorong pertumbuhan di sektor industri primer dan sekunder.
“Ini sebagai multiplier effect. Dalam bentuknya yang paling sederhana adalah berapa kali uang yang habis oleh wisatawan beredar melalui perekonomian desa dan berputar menjadi pendapatan daerah,” ucapnya.(add/sep)
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
SADAR WISATA: Memiliki banyak destinasi wisata, masyarakat maupun aparat desa di Kabupaten Purwakarta harus mengedepankan kesadaran akan potensi wisata di daerahnya.