PASUNDAN EKSPRES– Wasiat Baginda Rasulallah SAW Untuk Sayyidina Ali KW.
Wasiat Baginda Rasulallah SAW pada sayidina Aly, sepupu sekaligus menantu rasulallah.
Rasulallah SAW adalah nabi terakhir, dan menjadi penutup para nabi sekaligus rosul.
Dalam kegemarannya, Beliau selalu memberi nasehat kepada para sahabatnya.
Sesuai kemampuan dan juga kebutuhan.
Menjadi Insan, yang boleh menegekan hukum dalam Jasmani dan juga rohani.
Dalam Buku karangan Sayyidina Ali KW, yang berjudul Wasiat AlMusthofa.
Baca Juga:5 Olah Raga yang efektif menurunkan berat badanEpisode 6 Hyouken no Majutsushi ga Sekai wo Suberu Terbaru Ini Linknya
Adalah Buku yang berisi wasiat-wasiat Rosullah SAW, untuk Sayyidina Ali KW.
Ungkapan yang secara langsung dan face to face.
Lantunan kata demi kata tersusun rapi dalam naskah.
Inilah wasiat-wasiat beliau.
- Wasiat Pertama
“Ya Aly, man akala alhalal, shofa diynuhu waroqqo qolbuhu, walam yakun lida’watihi hijaabun”
Wahai Aly, orang yang makanannya halal, maka agamanya bersih dan juga hatinya lemah lembut, dan doanya tidak akan terhalang.
Ketika seseorang yang agamanya suci, tidak tercampur dengan hal-hal yang mungkar, hatinya juga lemah lembut, dan doanya selalu wujud, maka pasti makanannya halal.
Sebab makanan menjadi daging , bersatu pada diri kita.
Pengungkapan wasiat tersebut memberi kita satu kunci, namun dapat membuka tiga pintu.
Pintu Keteguhan agama, ketentraman hati dan juga pengabulan doa.
- Wasiat Kedua
“Ya Aly, Idza Ghodloba Allah Ala Ahadin, Rozaqohu Maalan Haroman”
Wahai Aly, ketika Allah SWT murka atas seseorang, maka ia akanmemberikan rizki yang haram.
Orang tersebut akan mudah mencari rezeki yang haram.
Mereka juga akan di bantu oleh setan dalam mengurusi hartanya.
Baca Juga:APA ITU PENDIDIKAN?Fakta-Fakta Unik Tentang Buaya
Orang-orang yang lupa akan agamanya, dan selalu mengatakan “Santai, Allah Maha pengampun sekaligus maha penyayang”.
Na’udzu bi allah tsuma na’udzu bi allah min dzalik, semoga kita bukan orang yang seperti itu.
Sesuatu yang haram memang terasa lebih nikmat, ketimbang sesuatu yang halal.
Tapi, itu hanya berlaku untuk orang yang sudah hilang merasakan nikmatnya halal.
- Wasiat Ketiga
“Ya Aly, La Yazalu Almukmin Fii Ziyaadatin Fii Diinihi, Wa Man Faroqo Alulama’ maata Qolbuhu, Wa Amiya An Tho’aati allah”