SUBANG-Seiring perkembangan teknologi yang pesat, alat pemutar musik pun kini telah berkembang ke arah digital. Meski demikian, masih ada lho pengrajin kotak musik di era serba digital ini. Salah satunya adalah Santigi.
Kotak musik diyakini pertama kali diciptakan di Swiss pada 1770 silam. Kotak musik pertama pada saat itu berukuran kecil menyerupakai arloji saku. Namun, seiring perkembangan waktu kotak musik pun berubah ukuran.
Santigi sendiri merupakan perusahaan yang awalnya berdiri khusus membuat kotak musik oleh Firdanata Setiawan pada 2017. Ide awal mendirikan perusahaan kotak musik sendiri tak lain karena melihat adanya peluang di sana.
Baca Juga:Tridjaya Motor Pagaden Salurkan Sembako Korban Banjir PamanukanBanjir di Pantura Subang Mulai Surut, Warga Mulai Tinggalkan Tempat Pengungsian
“Karena kan sebelumnya di awal tahun 2017 di Indonesia belum ada kotak musik. Kebetulan karena itu unik dan menarik, serta banyak juga peminatnya, maka diproduksi lah kotak musik,” ujar Reza, salah satu karyawan Santigi ketika berbincang di acara Cerita Joni, dikutip dari keterangan resmi JNE.
Pada saat awal berdiri, terang Reza, sang pemilik mencari inspirasi hingga ke luar negeri. Setelah mendapat inspirasi, pemilik Santigi kemudian melakukan teknik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).
Sebelum berubah nama menjadi Santigi, perusahaan ini memiliki nama Kotakmusikmu.id. Namun, dengan alasan ingin memperluas segmen bisnis, diubah lah nama menjadi Santigi. Nama Santigi sendiri terinspirasi dari varian tanaman hias, yakni bonsai. Filosofinya ingin agar produk Santigi bisa indah dan menghiasi ruangan bak pohon bonsai.
“Karena kan kalau kotakmusikmu.id identiknya dengan produk kotak musiknya saja. Sedangkan kalau pakai nama Santigi agar masuk beberapa varian produk lainnya,” tutur Reza.
Mampu Produksi 1.500 Kotak Musik
Saat ini Santigi telah memproduksi lebih dari 1.500 unit setiap bulannya. Tidak hanya melakukan pengiriman di dalam negeri, produk kotak musik Santigi juga laris manis di mancanegara. Salah satu negara yang menjadi langganan Santigi adalah Malaysia.
Tidak hanya unjuk gigi di negeri Jiran, produk Santigi pun telah sampai ke Negeri Gingseng, Korea Selatan. Pada saat itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak Santigi untuk mengikuti pameran di sana.