Kuatkan Fondasi Pengurus Pembelajaran Keluarga untuk Generasi Muda

Pengurus Pembelajaran Keluarga
PENGUKUHAN: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengukuhkan Pengurus Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten Karawang periode 2022-2027. UPSE SAPEULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Tingginya angka kekerasan terhadap ibu dan anak di Karawang, menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Karawang. Hal itu terungkap saat Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pimpin apel pagi sekaligus mengukuhkan Pengurus Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten Karawang periode 2022-2027.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan, Pengurus Pembelajaran Keluarga (Puspaga) merupakan bentuk layanan untuk meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga melalui program pendidikan pengasuhan, keterampilan menjadi orang tua, keterampilan melindungi anak, kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga maupun penyelenggaraan program konseling bagi anak dan keluarga.

“Puspaga Pusat Pembelajaran Keluarga. Kita tahu keluarga adalah lini kecil dalam sebuah arti kehidupan, maju mundurnya keluarga itu sangat hal yang menjadi pemerintah daerah pasti pikirkan, majunya sebuah keluarga pastinya beban pemerintah akan makin sedikit, tetapi mundurnya sebuah keluarga pasti ini menjadi pemikiran kita semua,” ujar Bupati.

Baca Juga:Legislatif Sarankan Tempuh Perijinan Pasar DesaKecamatan Cilamaya Wetan Mulai Terendam

Menurut Bupati, keluarga sangat memiliki arti penting proses pembangunan yang ada di sebagian wilayah termasuk Kabupaten Karawang.

“Kita tahu perkembangan Kabupaten Karawang begitu sangat pesat. Dulu, Karawang terkenal sebagai pusat lumbung Nasional, sekarang kita tahu Karawang sebagai pusat Industri Nasional, ada 5 project strategis Nasional di Karawang yang artinya menuntut peran serta semua, termasuk didalamnya keluarga ,” tuturnya.

Bupati mengatakan, kasus DP2A di Karawang sangat banyak, tentunya peran Puspaga menjadi preventif. “Hari ini kita bisa melihat di media sosial beberapa kasus orangtua bunuh anak, dan anak bunuh orangtua, menurut saya ini keprihatinan bangsa kita, dan itu adalah bermula dari rasa yang dimiliki keluarga,” katanya.

“Era digitalisasi semuanya dapat diakses, ada dampak positif dan negatif, yang harus kita jaga adalah keluarga-keluarga kita, bagaimana peran orangtua mendidik anak, bagaimana anak memliki rasa hormat, cinta dan kasih sayang kepada orangtua, tentunya inilah harapan kita Puspaga menjadi garda terdepan mitra pemerintah daerah untuk jadi Pusat pembelajaran keluarga,” tambahnya.(use/vry)

0 Komentar