Siswa di dalam kelas antusias mengikuti jalannya kegiatan. Masing-masing siswa berebut menentukan lokasi pengambilan sampel. Tiap kelompok harus berbeda dalam menentukan pengamatan untuk pengambilan sampel. Karakter tanah dalam lingkungan SMA Negeri 1 Petarukan tentunya berbeda-beda sesuai bahan induknya. Ada tanah yang berkarakter alluvial, muda, mediteran, gambut dan vulkanik. Selain tanah alluvial, memang kebanyakan tanah didatangkan dari luar. Maklum, kebutuhan tanah dilingkungan sekolah ini berbeda-beda. Ada untuk keperluan estetika seperti menghias taman, untuk lapangan voli juga berkarakter berbeda, kemudian untuk lingkungan parkir dan pemadatan halaman aula sekolah.
Siswa dipecah di lokasi yang berbeda-beda. Karakter tanah yang ditemukan pun berbeda-beda. Kemudian siswa antusias menanyakan kepada gurunya mengenai karakter tanah yang beragam. Ada yang sudah mengerti, namun juga banyak yang belum paham. Maklum, mereka senang dan bergembira karena selama ini pembelajaran dilakukan selalu didalam ruangan bahkan praktikum sekalipun. Sehingga kegiatan diluar seperti ini menjadi energi tersendiri bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum merdeka dalam pembelajaran Geografi sendiri mendapat jatah waktu 3 jam tanpa putus dalam satu minggu, sehingga guru harus adaptif dan mampu melaksanakan manajemen waktu yang baik supaya pembelajaran unggul terwujud. Luculah kiranya jika pembelajaran dihabiskan hanya untuk pemberian materi dan latihan soal tiada henti. Tentu akan sangat menjenuhkan.
Baca Juga:Assessment Diagnostik, Perlukah untuk Sekolah?Urgensi Mengenalkan Mitigasi Bencana di Sekolah
Satu jam pertama diperkenalkan mengenai Horizon Tanah dan perlapisan tanah dari lapisan atas hingga bahan induk. Kemudian siswa diarahkan menjadi lima posisi yang berbeda-beda. Sekretaris dalam kelompok mencatat berkaitan dengan lembar analisis kualitatif hasil tanah. Lembar analisis yang dicatat terkait dengan Riwayat Kelompok, Morfologi Tanah, Kandungan Tanah serta Analisis dan Kesimpulan Sementara penelitian.
Pada jam kedua siswa bergantian keluar kelas setelah masing-masing kelompok sudah mengetahui Lokasi Pengambilan Sampel dilakukan. Siswa secara tertib melakukan pengamatan dan satu-persatu bertugas sesuai tugas masing-masing. Tentunya ada siswa yang masa bodoh dan ada juga siswa yang langsung secara cermat ambil tindakan. Guru membimbing satu-persatu sehingga memastikan tidak ada siswa yang merasa kebingungan dalam menjalankan tugas. Yang terpenting bagi siswa mendapatkan pengalaman yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya dalam pembelajaran geografi yang dibayangkan oleh mereka dirasa sangat monoton. Ternyata bagi mereka pembelajaran geografi sangat menyenangkan.