Subang Berhasil Eliminasi Kasus Kaki Gajah

Kaki Gajah
0 Komentar

Raih Penghargaan dari Kemenkes

JAKARTA-Bupati Subang H. Ruhimat menerima Sertifikat Eliminasi Filariasis (Kaki Gajah) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Ballroom Krakatau Jakarta, Selasa (21/2).
Sertifikat tersebut, diterima oleh Bupati Ruhimat pada kegiatan World Neglected Tropical Diseases (NTD) Day, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan bertema ‘Tingkatkan Kepedulian Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan’ Act Now, Act Together, Invest In Neglected Tropical Diseases.

Eliminasi Filariasisi merupakan upaya Pemerintah dalam menghilangkan penyakit Filariasis sebagai masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Target dan kesepakatan global dan nasional adalah Eliminasi Filariasis di tahun 2030.

Menteri Kesehatan menetapkan Kabupaten/Kota Eliminasi Filariasis berdasarkan kriteria dan rekomendasi yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis.

Baca Juga:PBCP Juara Umum 3 Kejurnas TaekwondoKades Cibogo Agus Sutisna Bisa Kembali Menjabat

Pada kesempatan tersebut, Ruhimat memimpin untuk membacakan komitmen bersama kepala Daerah untuk Eliminasi Filariasis. Dia juga mendapatkan sertifikat Eliminasi Filariasis bersama empat daerah lainnya yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Supiori dan Kabupaten Mappi.

Ruhimat mengapresiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Subang serta para tenaga Kesehatan Kabupaten Subang atas keberhasilan yang diraih. Dia bangga karena Kabupaten Subang merupakan lima besar daerah di Indonesia yang berhasil mengeliminasi Filariasis.

Ruhimat menyatakan komitmennya untuk terus mengupayakan eliminasi Filariasis di Kabupaten Subang sesuai dengan komitmen yang dibacakan olehnya.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Neglacted ada 20 di dunia, 5 di antaranya ada di Indonesia. Neglacted Tropical Diseases (NTD) disebabkan oleh Patogen. “Patogen itu ada 4, ada bakteri, virus, parasit dan jamur. Patogen itu mahluk kecil yang berbahaya,” jelasnya.

Menteri Kesehatan pun menyatakan bahwa terdapat 4 cara untuk menanggulangi NTD, yaitu menjaga protokol kesehatan, pengawasan, vaksin dan terapi.

Menteri Kesehatan mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah yang telah berkomitmen dalam penanggulangan NTD di Indonesia. “Terima kasih kepada teman-teman kepala daerah yang telah mampu mengurangi atau bahkan mengeliminasi NTD ini. Mudah mudahan kita bisa lebih sehat, lingkungan kita bisa lebih sehat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, perjuangan selama 12 tahun membuahkan hasil. Kabupaten Subang selalu zero dalam kasus Filariasis.

0 Komentar