Oleh
Dewi Indria, S.Si [ Guru Geografi SMAN 1 Kuala Pembuang, Kab Seruyan KalTeng, Alumni Fakultas Geografi UMS Angk. 2000]
Teknologi semakin hari selalu terus berkembang, dan menjadi bagian penting dari kehidupan manusia yang tak terpisahkan. Teknologi tak selalu berdampak baik, namun banyak dampak negatif yang bisa mengintai, terutama bagi anak-anak dan remaja. Barang ini bisa menjadi racun yang mematikan bagi sebuah penerus peradaban, sebagai contoh penggunaan handphone dalam berbagai media, banyak anak-anak terjerumus dalam berbagai buaian media tersebut. Begitu maraknya kasus kekerasan terhadap anak melalui media sosial baik fisik maupun nonfisik. Maraknya kasus penculikan yang berawal dari kenalan di dunia maya dan berlanjut pertemuan akhirnya menjadi kasus penculikan dan kejahatan.
Peran kita sebagai seorang guru atau pendidik untuk mengajarkan realitas yang benar, sehingga menghasilkan peserta didik yang berkarakter, bukan mengajarkan realitas opini yang disajikan melalui media maya atau banyak artivisualnya semata. Era sekarang, pendidikan soft skill, menjadi sangat penting sebagai relevansi kemampuan pribadi seseorang.
Melalui pendidikan soft skill, peserta didik diajarkan agar memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisi dengan lingkungan sosialnya. Persoalannya, masih adakah guru atau pendidik yang memberi focus perhatian dan mengoptimalkan pengembangan soft skill dalam pembelajarannya? Mampukah soft skill membentuk karakter peserta didik sehingga dapat memotivasi diri dan orang lain, sehingga dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan, membangun kerjasama, berkomunikasi bertanggung jawab, negosiasi, membangun relasi, beradaptasi dengan lingkungan, berinovasi, berkreasi, berwirausaha, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
Baca Juga:SKB Pemekaran Sudah Lengkap, 14 Februari DPRD Rapat BamusKetua FP2S: Putra Daerah Asli Pantura Minim Jadi Pejabat
Soft skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (lntrapersonal skill) yang mampu mengembangkan dirinya sehingga mampu bekerja secara maksimal. Untuk bisa menumbuhkan soft skill tersebut dalam diri peserta didik maka sebagai seorang pendidik harus memiliki kemampuan soft skill tersebut terlebih dahulu.
Soft skill yang harus dikembangkan oleh seorang guru meliputi :
- Communication skills (Keterampilan Komunikasi, verbal dan nonverbal),
Keterampilan berkomunikasi merupakan dasar utama (corner stone) soft skill. Komunikasi verbal adalah komunikasi berbentuk lisan ataupun tulisan. Komunikasi yang efektif secara lisan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjalin hubungan. Komunikasi secara lisan menjadi salah satu cara kita untuk memberikan respons kepada lawan bicara sebagai suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.