Makna pada monumen Tugu Benteng Pancasila yang menjadi bagunan bersejarah, mempunyai makna tersirat pada monumen perjuangan.
Maka hendaknya dapat di jadikan pembelajaran dan menambah wawasan generasi sekarang dan seterusnya untuk mengenang jasa para pejuang yang telah gugur, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan indonesia yang tertuang dalam monumen Tugu Benteng Pancasila.
“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putih. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya.” Kalimat tersebut merupakan ungkapan yang dikemukakan oleh Soekarno pada tahun 1901, yang bermakna bahwa sejarahlah yang akan menggungkapkan dan memberitahukan segala peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
Baca Juga:Link Nonton Vinland Saga Season 2 Episode 5 Sub Indo “Jalan yang Berlumuran Darah”No Tipu!! Game Penghasil Saldo Dana Rp500 Ribu Langsung Cair
Sejarah yang mengajarkan kita agar kita belajar bagaimana orang di waktu lampau mengatasi sebuah masalah sehingga kita tidak terjebak pada kesalahan yang sama. Sejarah juga mengajarkan kita untuk tetap mengenang orang-orang yang telah berjasa sehingga hidup kita bisa seperti ini.
Mengenal jadi diri bangsa bisa kita mulai dari menjaga peninggalan sejarah, baik berwujud maupun tak berwujud. Tugu Nenteng Pancasila merupan peninggalan sejarah berwujud yang perlu kita jaga dan lestarikan, dengan begitu kita dapat menjaga tanah air melalui jasa para pahlawan tanpa perlu turun ke medan perang
Jika warga negara menghargai, mengetahui, dan mempelajari sejarah negaranya, maka negara itu akan menjadi negara yang cerdas dan luas akan wawasan sejarah. Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki begitu banyak monumen, seharusnya kita dapat memanfaatkannya sebagai penunjang pembelajaran ilmu pengetahuan.
Monumen bukan hanya sebuah bangunan kuno, melainkan bangunan yang menyimpan banyak sejarah di dalamnya. sepatutnya sebagai pelajar kita bukan hanya mengenal apa itu monumen, melainkan kita harus mengetahui apa itu monumen, dan apa fungsi serta manfaatnya bagi kita. Monumen juga dapat sebagai tempat di simpannya benda-benda bersejarah di negeri ini, yang tidak dapat dibeli oleh apa pun. Mari kita jadikan sejarah negeri ini sebagai aspek masa lalu, masa kini, dan masa depan, agar tidak hilang dimakan waktu. (*)