Perlu Melakukan Penyesuaian
SUBANG-Pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud menggelorakan program pendidikan melalui Kurikulum Merdeka. Namun belum semua sekolah mengimplementasi kurikulum baru ini. Misalnya di Kecamatan Pagaden Barat.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Korwil Pendidikan Kecamatan Pagaden Barat Hj. Jamilah mengatakan, di lingkungan pendidikan Pagaden Barat baru 11 sekolah dasar (SD) yang sudah mendaftar untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. Total ada 22 SD negeri yang ada di wilayah Pagaden Barat.
“Jadi belum semua melaksanakan, baru separuhnya saja yang mau gunakan Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Baca Juga:Padatkan Fondasi Aksi Pengentasan KemiskinanSiswa SD Belajar Mengenal Lembaga Legislatif
Selanjutnya, meski 11 sekolah tadi sudah mendaftar menggunakan Kurikulum Merdeka, namun pelaksanaannya masih dalam tahap penyesuaian. Sarana belajarnya pun belum ada.
“Masih tahap belajar, sarana belum ada dan juga buku panduan atau kurikulumnya pun belum ada,” tambahnya.
Mengenai itu, dia menyampaikan bahwa pengadaan buku Kurikulum Merdeka baru akan pesan bulan April dan Mei tahun ini.
Menurutnya, soal implementasi Kurikulum Merdeka ini, para guru harus mempelajari kembali. Sebab dalam setiap kurikulum pasti ada persamaan dan perbedaannya. Pada Kurikulum Merdeka ini, peserta didik dan guru hari sama-sama berinovasi, inovasi mengajar dan belajar berinovasi. Selain itu penguatan karakter anak sebagai peserta didik yang berpancasila.
“Tapi tetap saja, guru itu tugasnya mendidik anak menjadi cerdas, berilmu dan berkarakter,” tukasnya.(dan/ysp)