Pemkab Purwakarta Dorong Desa Miliki Produk Unggulan

Produk Unggulan
GALI POTENSI: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika ketika disela-sela Festival Manggis, mengajak masyarakat menggali potensi desa untuk memiliki produk unggulan. MASLIDANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTAPemerintah Kabupaten Purwakarta terus mendorong berbagai produk unggulan desa-desa di wilayahnya, agar semakin dikenal oleh masyarakat nasional maupun masyarakat internasional.

Produk unggulan di desa-desa tersebut menurut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Purwakarta, Anne Ratna Mustika mendapat perhatian utama karena merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi di daerah mau pun nasional.

Setelah sukses memperkenalkan lebih luas buah Manggis Wanayasa di pasar nasional dan global, Bupati Anne mendorong, produk lainnya agar semakin dikenal. Mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, kerajinan, perkebunan, peternakan, perikanan, UMKM dan lainnya.

Baca Juga:Santap Nasi Liwet dan Ikan Bakar Saung Xiathsu MaharyatiPupuk Kujang Siapkan 98.921,3 Ton untuk Stok Pupuk Subsidi Bulan April-September

“Perikanan darat di Jatiluhur sudah dikenal sejak dulu, kerajinan keramik di Plered terkenal di negara Eropa, Amerika, dan Asia Timur, Maranggi makin digemari oleh masyarakat nasional, produk lainnya dari desa-desa akan kita perkenalkan,” ujar Anne, ketika ditemui disela-sela Festival Manggis, kemarin.

Komoditas buah lain yang menembus pasar nasional yakni buah rambutan di wilayah Kecamatan Campaka, Cibatu, Bungursari dan Babakan Cikao. Panen tahun ini permintaan buah tersebut cukup tinggi mulai dari pasar regional, hingga nasional seperti Banten dan pulau Sumatera.

“Itu produk yang harus kita dorong, untuk menciptakan lumbung-lumbung perekonomian di wilayah pedesaan. Kita penuhi pasar regional dan pasar nasional. Kalau kita sudah kuat dari dua pasar itu pasar internasional hanya soal waktu saja,” ujarnya.

Ambu Anne pun tidak memungkiri, produk unggulan di setiap desa tidak hanya bertumpu pada satu prodak saja. Sangat mungkin prodak unggulan tersebut lebih dari satu.

“Tidak mungkin satu, pasti lebih dari itu. Contohnya buah rambutan di Kecamatan Campaka, mayoritas perkebunannya di Desa Cijunti, Cisaat, Cimahi. Tapi di Desa itu juga kan banyak pengrajin topi yang pasarnya sudah cukup jelas,” ungkapnya.

Perkembangan zaman dan platform media sosial yang masif hingga pelosok tak luput dari perhatiannya. Menurutnya, media sosial bila digunakan dengan hal positif, merupakan platform efektif untuk mempromosikan prodak unggulan di desa.

“Panorama alam kita sangat bagus. ada gunung, sawah, bukit, hutan, perkebunan. Belum lagi produk UMKM serta Kuliner, itu kan harus dikenalkan pada masyarakat luas. Potensi dan produk unggulan tersebut harus kita dorong,” tuturnya.

0 Komentar