Kopi Indung dan Kopiah Gedebok Pisang Tatap Pasar Dunia

Kopi Indung
KOPI INDUNG: Ketua FK Pokdarwis Kabupaten Purwakarta, Mokhamad Aripin saat mengenalkan Kopi Indung dan Kopiah Gedebok Pisang kepada Counsellor Malaysia, Mohd Mubarak Shamsuddin di salah satu Cafe di Bandung.
0 Komentar

Kopi Indung dan Kopiah Gedebok Berbahan Gedebok Pisang

PURWAKARTA-Akhir-akhir ini marak pemberitaan terkait Festival Manggis yang bahkan dibarengi dengan ekspor manggis ke luar negeri. Memang, manggis menjadi andalan Kabupaten Purwakarta untuk merambah pasar dunia.

Selain buah manggis, ada juga produk unggulan Kabupaten Purwakarta yang siap merambah pasar dunia. Produk tersebut yakni, Kopi Indung dan Kopiah berbahan gedebok pohon pisang. Keduanya merupakan produk asal Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (FK Pokdarwis) Kabupaten Purwakarta, Mokhamad Aripin menyebutkan, tak hanya buah manggis, di Kabupaten Purwakarta ada segudang produk yang siap dipasarkan luar negeri, seperti Kopi Indung dan Kopiah dari gedebok pisang.

Baca Juga:Beban Honor PPPK Capai Rp70 M, Pemkab Rasionalisasi Anggaran hingga KecamatanDisperindag Karawang Pastikan Stok Sembako Aman

“Beberapa waktu lalu kami coba pasarkan kedua produk asal Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta itu ke Malaysia melalu Kedutaan Besar Malaysia yang ditemui di salah satu kafe di Bandung,” kata pria yang akrab siap Kang Ipin itu kepada wartawan, Senin (13/3).

Dijelaskannya, Kopi Indung merupakan produk kopi asli hasil perkebunan warga masyarakat Desa Sukasari dan Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. “Kopi jenis robusta ini memiliki rasa yang khas, yaitu enak, wangi, sedikit pahit, namun muncul rasa manis serta sedikit asam,” ujar Kang Ipin.

Rasa tersebut, kata dia, tak dijumpai di lain daerah, karena di masing-masing daerah kopi memiliki rasa yang berbeda atau memiliki rasa khas masing-masing.

“Kopi Indung ini sebenarnya sudah sejak lama ada dan ditanam oleh warga setempat. Namun mulai dikembangkan secara serius oleh petani sejak tanaman kopi mulai naik daun baru-baru ini,” ucap Kang Ipin menjelaskan.

Kang Ipin juga menyebutkan, Kopi Indung akan jauh lebih nikmat jika diolah dengan cara yang benar. Yakni, saat menyangrai kopi harus pas dan tidak boleh terlalu matang. Kemudian disaring menggunakan metode filter maupun tetes. Maka, kemantapan kopi akan lebih dijamin terasa nikmat.

“Meski berasal dari kecamatan paling ujung di Kabupaten Purwakarta, namun dilihat dari sisi kualitasnya luar biasa. Saya yakin Kopi indung asli Kecamatan Sukasari akan mampu bersaing dengan kopi daerah lain dan siap mendunia,” kata Kang Ipin.

0 Komentar