Mendakukan natizen untuk dicekoki distorsi realitas yang datang bergantian. Realitas maya yang dinikmati dengan keriuhan dan terkubur kedunguan nalar.
Pojokan 145, Follower
Dalam bukunya, Tom memotret adanya euphoria media sosial yang memengaruhi hidup kita.
Euphoria yang menabalkan ketidakmampuan kolektif untuk membedakan antara yang informatif dan spekulatif, yang proporsional dan yang berlebihan, yang bohong dan fakta.
Kita lebih mencari konfirmasi ketimbang informasi.
Baca Juga:Batas Mandi Junub Ketika Puasa, Bolehkah Mandi Wajib Siang Hari? Begini Hukum dan Tata CaranyaCara Mengembalikan Akun Instagram yang Lupa Email dan Password, Ampuh Bingits!
Ini yang disebut Efek Dunning-Kruger. Otak kita sudah tersambung untuk bekerja dengan cara demikian.
Efek Dunning-Kruger ini menahbiskan akses yang tak terbatas terhadap segala pengetahuan, tapi sangat enggan memelajari apa pun.
Sehingga kecendrungan menolak saran para ahli/pakar, kerap terjadi.
Dan ini sangat berbahaya. Kebenaran seolah ada pada dunia maya, bukan pada keahlian/kepakaran. Dalilnya jumlah follower. (Kang Marbawi, 310323).