Kudeta di Sudan: Pasukan Dukungan Cepat Rebut Istana Kepresidenan dan Bandara Internasional Khartoum

Mahasiswa Indonesia
850 Mahasiswa Indonesia Terjebak di Sudan yang Terancam Kurang Logistik
0 Komentar

Kelompok Paramiliter Utama Sudan Merebut Istana Kepresidenan, Pangkalan Militer, dan Bandara Internasional Khartoum dalam Upaya Kudeta

Kelompok paramiliter utama Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), mengklaim telah merebut istana kepresidenan, kediaman panglima militer, dan bandara internasional Khartoum pada Sabtu (15/4/2023) dalam upaya kudeta. Pihak militer menegaskan masih berjuang melawan.

Bentrokan Menewaskan 25 Orang dalam Kudeta Sudan

 

Situasi di lapangan masih belum jelas. Tentara menyatakan sedang berperang melawan RSF di lokasi yang mereka rebut.

Baca Juga:Kasus Narkoba Artis HF, Penangkapan April Terbaru di 2023Facebook Penghasil Uang : Panduan Lengkap Dunia Facebook

Tentara juga mengklaim telah merebut beberapa pangkalan RSF dan membantah klaim RSF yang menguasai bandara Merowe.

Konfrontasi besar antara RSF dan tentara dapat mengancam Sudan dengan konflik yang meluas di tengah perjuangan melawan krisis ekonomi dan kekerasan antar-suku.

Kondisi saat ini juga dapat menggagalkan upaya menuju pemilu.

Ketidaksepakatan ini telah menunda penandatanganan perjanjian yang didukung oleh komunitas internasional antara partai politik terkait transisi menuju demokrasi.

Pasukan Sipil Serukan Penghentian Permusuhan dalam Upaya Menyelamatkan Sudan dari Kehancuran Total

Pasukan sipil yang telah menandatangani draf perjanjian pada Desember lalu mendesak agar permusuhan antara tentara dan RSF

Segera dihentikan untuk menghindari Sudan terjerumus ke dalam “jurang kehancuran total”.

Mereka menyatakan bahwa ini adalah momen penting dalam sejarah negara mereka dan perang ini tidak akan dimenangkan oleh siapapun,

Serta akan menghancurkan negara mereka selamanya, seperti dilaporkan oleh Reuters.

0 Komentar