Tanggapan Bupati Pangandaran Mengenai ASN Pangandaran yang Sedang Viral

ASN Pangandaran
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Husein Ali Rafsanjani (27), seorang pegawai negeri sipil (ASN) yang menjadi guru di Kabupaten Pangandaran, membagikan pengalaman tentang adanya pungutan liar (pungli) dalam pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (Latsar) pada bulan Oktober 2021 lalu. Kisah Husein ini kemudian menjadi viral di media sosial.

Sebelum mengikuti Latsar, Husein diminta untuk membayar Rp 270 ribu sebagai biaya transportasi dengan alasan untuk transportasi rombongan.

Padahal, menurutnya, orang-orang yang tidak dapat ikut karena ada kendala seperti kehamilan atau alasan lain tetap diwajibkan membayar biaya transportasi tersebut.

Baca Juga:Wagner Merasa Ditipu Oleh Rusia, Pasukan Bayaran Siap BubarASN Pangandaran Undurkan Diri Untuk Mengajar Gara-Gara Pungli yang Tidak Masuk Akal

Hal ini bertentangan dengan janji panitia sebelumnya yang menjamin bahwa semua biaya akan ditanggung oleh negara.

“Semuanya dimulai saat Latsar CPNS. Awalnya mereka mengatakan bahwa kita hanya perlu datang sendiri dan semua biaya akan ditanggung oleh negara. Namun, tiba-tiba seminggu sebelumnya, panitia mengumumkan bahwa kita harus membayar biaya transportasi sebesar Rp 270 ribu pada bulan Oktober 2021,” ujar Husein di rumahnya di Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, pada hari Selasa (9/5/2023).

Husein juga mengaku mengalami intimidasi saat ia mengajukan pertanyaan mengenai biaya tersebut melalui lapor.go.id pada bulan November 2021.

Saat itu, dia dihadapkan pada sidang dengan 12 orang dan mendapat pertanyaan yang sangat mengganggu, tepatnya di kantor BPKSDM Pangandaran di jalan Parigi.

Ia juga mengaku bahwa seorang pegawai ASN di kota Pangandaran menyatakan bahwa dirinya tidak waras, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.

Mendengar hal tersebut, Husein mengklarifikasinya dengan mengunggah videonya dan mengatakan, “Saya Husein, saya hanya mengatakan bahwa saya lelah, saya hanya ingin mengajar.

Saya seorang guru dan hanya ingin mengajar, itu saja, Pak. Jika Anda ingin mengatakan bahwa saya tidak pantas, ingin mengatakan bahwa saya tidak sehat secara jiwa, terserah. Jika semua ini bisa diselesaikan, saya yakin, terima kasih,” ujarnya sambil menahan tangis.

0 Komentar