PASUNDAN EKSPRES – Kepala pasukan bayaran Wagner Rusia yang berperang di Ukraina timur mengatakan pada Selasa (9/5) bahwa dia telah diberi tahu bahwa dia dan anak buahnya akan dianggap sebagai pengkhianat jika mereka meninggalkan posisi mereka di kota Bakhmut.
Namun, Yevgeny Prigozhin mengatakan untuk kedua kalinya dalam beberapa hari terkahir, bahwa pasukannya akan meninggalkan Bakhmut jika mereka tidak menerima amunisi yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pertempuran.
Ia menyampaikan amarahnya yang terbaru melalui pesan suara yang penuh dengan kata-kata kasar, yang bersamaan dengan perayaan Rusia atas kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Dunia II dengan parade tradisional di Lapangan Merah, Moskow.
Baca Juga:ASN Pangandaran Undurkan Diri Untuk Mengajar Gara-Gara Pungli yang Tidak Masuk AkalVonis Mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa Terkait Kasus Pengedaran Narkoba Mendapatkan Keringanan
“Ada perintah tempur yang datang kemarin yang dengan jelas menyatakan bahwa jika kita meninggalkan posisi kita (di Bakhmut), itu akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap tanah air. Itulah pesan yang diberikan kepada kita,” kata Prigozhin sebagai kepala pasukan bayaran Wagner.
“(Tapi) jika tidak ada amunisi, maka kami akan meninggalkan posisi kami dan menjadi mereka yang bertanya siapa sebenarnya yang mengkhianati Tanah Air. Rupanya, orang yang (mengkhianati Tanah Air) adalah orang yang menandatangani perintah tersebut untuk menyediakan amunisi yang terlalu sedikit.”
Ia mengatakan pasukannya akan tetap berada di Bakhmut dan terus menuntut amunisi mereka “selama beberapa hari lagi”.
Prigozhin sebelumnya telah menuduh kementerian pertahanan dengan sengaja menahan amunisi pasukannya.
Kementerian tersebut mengatakan sedang berusaha memastikan semua unit di medan perang memiliki apa yang mereka butuhkan.
Pada Senin malam (7/5), Prigozhin mengatakan ada tanda-tanda bahwa masalah amunisi sedang diatasi, tetapi pada Selasa (9/5) ia mengatakan jumlah pengiriman telah dipangkas.
“Mereka hanya memberi kami 10% dari yang kami minta. Kita telah ditipu,” katanya, melansir dari Reuters.
Baca Juga:Bayaran Hotman Paris dalam Kasus Hukum Teddy Minahasa Agar Lolos dari Hukuman MatiKPK Temukan Ketidaksesuaian LHKPN Kadinkes Lampung
Prigozhin, yang telah terlibat dalam perseteruan panjang dengan kementerian pertahanan, telah membuat sejumlah pernyataan emosional dalam beberapa hari terakhir, mengumumkan bahwa pasukannya akan menarik diri dari Bakhmut karena masalah amunisi sebelum kemudian mengatakan mereka akan tinggal, dan kemudian sekali lagi mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan pergi.