(HR. Ahmad 11133 dan dihasankan oleh Syuaib al-Arnauth).
Allah befirman,
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 216).
Untuk itu, kita sebagai manusia hanya wajib berusaha, ikhtiar, tawakkal, berdo’a dan sabar serta syukur dalam menerima ketetapan-Nya.
Berdo’a itu jangan memaksa, tidak tergesa-gesa, tetapi juga jangan setengah – setengah, misalnya ” Ya Allah berikanlah jodoh yang baik untukku” , maka sebaiknya adalah tidak setengah-setengah
Baca Juga:Jabar Optimis Rebana Menjadi Magnet Kawasan Ekonomi BaruJabar – Monash University Jalin Kerja Sama Revitalisasi Sungai Citarum
“Ya Allah, saya memohon agar bisa menikahi fulanah binti fulan dan menjadi suami yang baik untuknya”
Mengapa jangan setengah – setengah dalam berdo’a? sebab yang penulis ketahui dalam sebuah riwayat, yang intinya: ketika kita berdo’a meminta kepada Allah, maka minta secara detail, sebab Allah Tidak dalam tekanan. Wallahu a’lam
LIHAT JUGA:
JADWAL BERHUBUNGAN AGAR CEPAT HAMIL, PENGANTIN BARU WAJIB COBA
Selain itu, kita juga perlu shalat Istikharah untuk memilih sesuatu yang sulit, termasuk do’a meminta jodoh yang baik untuk wanita ini. Allah pasti Mengetahui apa yang terbaik untuk manusia. wallahu a’lam. (Jni)