Namun, dibalik suksesnya Polri dalam pengamanan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, terdapat teknologi canggih yang digunakan dalam mendukung pengamanan dan pengawasan yang digunakan seluruh personel di lapangan yaitu penggunaan teknologi perangkat Body Worn.
Penggunaan Body Worn dalam pergelaran KTT ASEAN 2023 sangat diandalkan dalam melaksanakan fungsi pengawalan dan pengamanan rute atau jalur para tamu negara / delegasi mulai dari jalur kedatangan, lokasi venue hingga kepulangan.
Body Worn yang terintegrasi dengan 91 Command Center tersebut dapat melakukan management dan rekayasa lalu lintas agar aktifitas masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga:PD Lima Motor Subang Komitmen Tebar Manfaat untuk MasyarakatKasus Pencurian Uang Rp4,8 Miliar di ATM BRI Karanganyar Subang: Jaksa Tuntut Pelaku Enam Tahun Penjara
Selain itu, Body Worn juga dapat di remote / dijadikan kamera mobile untuk memonitoring daerah-daerah yang tidak tercover CCTV, sehingga daerah yang tidak tercover CCTV tersebut juga dapat termonitor langsung di 91 Command Center.
Dalam penggunaan darurat, Body Worn juga dapat menggunakan fitur Video Stream 2 arah, dimana dapat membantu personel dalam melaporkan kejadian di lokasi yang sulit sinyal seperti di daerah perairan, dengan demikian personel dapat menerima komando dengan jelas dari pusat dan pusat kendali dapat melakukan pengendalian melalui 91 Command Center.
Secara spesifik, Body Worn Polri yang digunakan dalam pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo merupakan perangkat yang dirancang untuk manajemen pemetaan, pemolaan, pelayanan, bahkan untuk penanganan situasi saat emergency. Teknologi Body Worn tersebut juga mampu merekam peristiwa secara realtime yang terintegrasi dengan 91 Command Center.
Teknologi menjadi solusi dalam menghadapi komplesitas Polri dalam malakukan rangkaian pengamanan, sehingga teknologi-teknologi pendukung ini dapat membantu dalam menentukan keputusan penting yang dapat berdampak positif bagi keamanan di kawasan KTT ASEAN.
“Kita lihat dari rangkaian pengamanan sebelumnya, yaitu KTT G20 (di Bali), dan sekarang KTT ASEAN, banyak keputusan-keputusan penting yang tentunya akan berdampak positif bagi masyarakat dikawasan ASEAN khususnya masyarakat Indonesia dan khususnya wilayah labuan bajo sendiri sabagai salah satu destinasi wisata,” jelasnya.(rls)