Lokasi Desa Baros berada di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Potensi wisata Desa Baros sangat besar karena memiliki Hutan Pinus Mega Tutupan, Sungai Citalutug, dan area persawahan. Akses ke Desa Baros juga sangat mudah karena bisa dilalui oleh bus ukuran medium.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan kondisi terkini pengelolaan tempat wisata di Jawa Barat. Pihaknya menyebut lebih dari 20 titik pariwisata telah diperbaiki.
“Sehingga tahun ini pada saat Covid-nya beres, masyarakat jadi banyak pilihan untuk berwisata di tempat tempat yang dulu mungkin hanya ke satu titik,” kata Gubernur Ridwan Kamil.
Baca Juga:Ridwan Kamil: 2023 dan 2024 Tahun Ngaspal JalanPerjuangan Partai Garuda Menuju Pemilu 2024
Sebut saja objek wisata pada mudik Lebaran 2023 yang semakin bervariasi. Sehingga pemudik memiliki banyak alternatif untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga. Variasi objek wisata membuat konsentrasi orang tidak hanya di satu titik tapi terpencar, sehingga kemacetan terurai dengan sendirinya.
Ia menegaskan, pariwisata Jabar tidak banyak diwarnai berita viral yang negatif. Hal ini menandakan revitalisasi pariwisata di Jabar berhasil. “Memonitor pariwisata juga sangat ramai tapi terkendali. Kan enggak banyak viral-viral negatif selama pariwisata,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur berharap dengan dilakukan perbaikan atau revitalisasi tempat pariwisata, maka hal itu bisa menjadi penguat bagi pemerintah daerah setempat sebagai daerah yang fokus pada ekonomi pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar menyampaikan rasa bahagia dan bangga terhadap potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Jawa Barat. “Ini memang yang kita harapkan. Potensi yang begitu besar di Jawa Barat tentunya kesadaran masyarakatlah yang bisa membangun desa secara ekonomi,” ujar Benny.
Lebih lanjut Benny mengatakan saat ini industri manufaktur beralih kepada teknologi. Tentunya membuat lapangan pekerjaan semakin sulit. Karenanya Gubernur Jawa Barat membuka sederet program seperti Petani Milenial dan Desa Wisata agar masyarakat tidak perlu mencari peluang kerja di luar daerahnya.
“Poinnya adalah lahan produktif tidak boleh beralih fungsi. Tapi bagaimana lahan produktif ini bisa memiliki nilai tambah ekonomi. Makanya desa wisata inilah sebetulnya salah satu bagian dari bagaimana mengembangkan ekonomi sehingga masyarakatnya tidak usah berurbanisasi. Tapi di desanya mereka bisa berdaya. Maka ada jargon hidup di desa, rezeki di kota, bisnis mendunia, melalui teknologi digital,” katanya. (and)INFOGRAFIS