Upaya Penangkaran dan Pelestarian
PURWAKARTA– Arboretum Bambu adalah kawasan yang dikembangkan sebagai upaya penangkaran dan pelestarian berbagai macam jenis bambu. Tujuannya, untuk kepentingan konservasi, perbaikan kualitas lingkungan maupun sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat.
Adapun bambu merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Di antaranya, sebagai habitat ekosistem karena rimbunnya hutan bambu bisa sebagai tempat berlindung, mencari makan ataupun berkembang biak. Manfaat lainnya, dapat menyerap karbon, bahan bangunan, konservasi air dan mencegah erosi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta Dr. H. Purwanto menyebutkan, melalui gerakan Tatanen di Bale Atikan (TDBA), seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta berkomitmen untuk mengelola sampah secara mandiri, mengkonservasi dan mengelola sumber daya air, serta memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai kebun belajar yang ditanami berbagai jenis tumbuhan.
Baca Juga:SMPN 1 Kalijati Cetak Siswa BerprestasiBobot Hewan Kurban Turun
“Pengembangan fasilitas Arboretum Bambu nantinya akan dibuat area budidaya, uji coba pembibitan, workspace bambu, auditorium bambu, dapur terbuka, outdoor amphitheater, area permainan bambu dan masih banyak lagi,” ujar Purwanto pada kegiatan penanaman bibit bambu bersama masyarakat dan pengusaha, Rabu (14/6).
Karena pengadaan bibit untuk mendukung pengembangan kawasan Arboretum Bambu terbuka sangat diperlukan, sambungnya, maka melibatkan partisipasi publik secara umum. Setiap orang, masyarakat, perusahaan atau instansi dapat berpartisipasi menanam satu atau beberapa jenis tanaman bambu. Sedekah bibit bambu sebagai wujud “Bakti ka Alam”, yaitu upaya membangun kembali harmonisasi kehidupan antara kita sebagai manusia dan alam.
“Kawasan Arboretum Bambu total sudah 115 pohon yang ditanam dengan 43 jenis bambu dalam dan luar negeri. Untuk kegiatan penanaman ketiga ini adalah sebagai bentuk kemitraaan Dinas Pendidikan dengan berbagai macam pihak. Partisipasi dari masyarakat dan semangat kolektif pendidik di Purwakarta,” ucapnya.
Sementara Ketua Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat Sri Wahyuningsih menyambut antusias kegiatan ini. “Penananam bambu tidak hanya memberikan sarana literasi lingkungan pada satuan pendidikan. Selain sebagai sarana untuk belajar tetapi juga mengajarkan kepedulian kepada alam,” kata Sri.
Senada disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Purwakarta, Ricky Samsul Fauzi.