PASUNDAN EKSPRES– Bulan Dzulhijjah, bulan Haji bagi umat Islam, menjadi momentum penting untuk meningkatkan ibadah, termasuk puasa Dzulhijjah. Puasa sunnah ini dilakukan sebelum hari Arafah dan Idul Adha.
Niat menjadi syarat sah dalam menjalankan ibadah, termasuk puasa Dzulhijjah. Niat puasa Dzulhijjah dapat diucapkan pada malam hari, mulai dari terbenamnya matahari hingga fajar menyingsing.
Berikut adalah lafal niat puasa Dzulhijjah pada malam hari:
1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah
“نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga:Menilik Tol Cisumdawu, Bandung Cirebon Makin Dekat SajaUMKM Terbang Tinggi Bersama bank bjb
2. Niat Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)
“نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
“نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Puasa Dzulhijjah termasuk puasa sunnah, sehingga niat dapat dilakukan pada siang hari. Jika ada yang lupa membaca niat pada malam hari, niat tersebut dapat diucapkan pada siang hari.
Waktu untuk melafalkan niat pada siang hari dimulai dari pagi hari hingga menjelang matahari terbenam (dzuhur). Niat ini dapat diucapkan selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat pada siang hari:
1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah
“نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)
“نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
“نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى” (Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ).
Artinya: “Saya berniat berpuasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga:Tol Cisumdawu Sudah Operasi Penuh, Cileunyi sampai Dawuan Bisa Ditempuh Kurang dari 1 JamSekitar 7.000 Al Quran di Masjid Al Jabbar Raib, Ridwan Kamil: Mungkin Saja Itu Jamaah Saking Cintanya pada Al-Quran
Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah dari tanggal satu hingga sembilan bulan Dzulhijjah. Pada tanggal delapan, puasa disebut puasa Tarwiyah, dan pada tanggal sembilan, puasa disebut puasa Arafah.