Kematian Ibu dan Anak Masih Tinggi, Capai 83 Kasus di Tahun 2023

Kematian Ibu dan Anak
0 Komentar

SUBANG-Kabupaten Subang yang memiliki penduduk sebanyak 1,6 juta jiwa, ternyata memiliki permasalahan kematian ibu dan anak saat melahirkan. Hal tersebut terjadi, karena beberapa faktor. Mulai dari pendarahaan hebat, hingga Hipertensi.

Dinas Kesehatan mendata ada sebanyak 83 kasus kematian di bulan Januari – Mei 2023, yang terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Subang.

“Betul, ada 83 kasus kematian ibu dan anak di Subang sejak Januari – Mei 2023,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Ira Lindayanti.

Baca Juga:Purwakarta Bertekad Tuntaskan Persoalan Stunting pada AnakSPV Rilis Tas Kain Viscose

Ia menyebut, 83 kasus tersebut terdiri dari 17 kematian ibu dan 66 kematian anak. Jika dibandingkan di tahun 2022 sejak bulan Januari – Agustus, terdapat 17 kematian ibu dan 77 kematian anak.

Angkanya tidak terlalu jauh di tahun kemarin dengan sekarang,” katanya.

Dijelaskan Ira, terdapat faktor-faktor yang bisa membuat kematian ibu dan anak. Antara lain, pendarahaan hebat hingga hipertensi yang terjadi pada ibu ketika hendak melahirkan.

Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya para ibu agar selalu menerapkan pola hidup sehat. “Ketika mengandung, sang bayi harus diberikan asupan nutrisi yang baik dan juga sang ibu harus mengkonsumsi vitamin, makanan sehat,” katanya.

Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, Dra Nunung Suryani mengatakan, mengenai kematian ibu dan anak, pihaknya memiliki program untuk menekan kasus tersebut, dengan mengerahkan petugas penyuluh lapangan di berbagai desa-desa di Kabupaten Subang.

Para penyuluh tersebut, akan memberikan edukasi kepada remaja agar jangan melangsungkan pernikahan terlebih dahulu jika belum ada kesiapan.

“Kita terus bergerak memberikan penyuluhan. Edukasi diberikan kepada para remaja yang belum menikah, ataupun kepada pasangan yang sudah menikah,” jelasnya.

Nunung mengatakan, masalah usia pun menjadi risiko kasus bisa terjadi. Ketika usia 40 tahun ke atas, sudah sangat riskan untuk hamil. Pihaknya mengimbau selalu berkonsultasi kepada tenaga kesehatan.(ygo/ery)

0 Komentar