Purwakarta Bertekad Tuntaskan Persoalan Stunting pada Anak

Purwakarta
0 Komentar

PURWAKARTA-Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha menghadiri Rembuk Stunting Kabupaten Purwakarta Tahun 2023 dengan tema “Perkuat Kolaborasi dan Sinergitas untuk Zero New Stunting di Kabupaten Purwakarta”, Senin (26/6).

Bertempat di Bale Sawala Yudistira, kegiatan tersebut menegaskan Kabupaten Purwakarta dengan visi mewujudkan Purwakarta Istimewa, berupaya mengakselerasi dalam menyelesaikan permasalahan termasuk salah satunya masalah stunting. “Permasalahan stunting merupakan masalah prioritas dari tingkat pusat sampai daerah yang harus dituntaskan mengingat dampaknya yang sangat kompleks,” kata Ambu Anne, panggilan akrab bupati.

Disebutkannya, kebijakan pemerintah dalam penanggulangan stunting dengan delapan aksi konvergensi penurunan stunting dilaksanakan secara terintegrasi terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama.

Baca Juga:SPV Rilis Tas Kain ViscoseSalurkan Bakat Lewat Bhayangkara Music Festival

“Tugas menurunkan angka stunting merupakan tupoksi bersama, bukan hanya perangkat daerah saja tetapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi. Yakni, mulai dari seluruh Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa, para organisasi profesi, para pelaku usaha, hingga elemen masyarakat lainnya,” ujarnya.

Program stunting, sambung Ambu Anne, perlu dilaksanakan dengan konvergensi semua elemen agar dapat optimal, sehingga masing-masing perangkat daerah memiliki pasukan tangguh di lapangan.

Di antaranya, kader posyandu, kader pembangunan manusia, kader program keluarga harapan, PLKB, PKK, PAUD dan pihak pihak swasta, institusi pendidikan, organisasi profesi. “Termasuk para camat dan kepala desa juga agar saling berkoordinasi dan bekerjasama menanggulangi permasalahan stunting,” ucap Ambu Anne.

Dirinya pun mengajak seluruh elemen untuk bergerak ke arah upaya  penanggulangan stunting dan masalah gizi lainnya di Kabupaten Purwakarta. “Satukan kekuatan dalam rangka mengawal 100 hari pertama kehidupan, baik intervensi spesifik maupun sensitif, sesuai dengan fungsi masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha menyampaikan terkait lokus penanganan stunting difokuskan pada 30 desa dan sembilan kecamatan. “Upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Purwakarta meliputi pola asuh, pola makan, dan sanitasi. Maka, diperlukan adanya pengasuh untuk memantau perkembangan anak di Kabupaten Purwakarta,” ujar Norman.

Untuk diketahui, lanjutnya, bapak asuh stunting di Kabupaten Purwakarta yaitu Komandan Kodim 0619/Purwakarta.

Selain itu, kata Norman, perlu adanya bantuan nutrisi atau gizi dari berbagai stakeholder dalam rangka memenuhi nutrisi dan gizi anak mulai dari bayi belum lahir ke dunia hingga 100 hari bayi lahir ke dunia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan kegiatan posyandu dari sasaran balita yang tercatat dalam aplikasi E-PPGBM (Electronic Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

0 Komentar