Ken Setiawan menjelaskan keterkaitan gerakan Negara Islam Indonesia KW-9 dengan pondok pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Menurutnya, KW 9 dianggap berhasil ketika dikelola oleh Panji Gumilang dalam hal pengumpulan dana dan perekrutan jamaah baru. Hasil pengumpulan dana tersebut digunakan oleh Panji Gumilang untuk membangun kompleks pondok pesantren Al Zaytun yang besar dan memiliki fasilitas yang baik.
Namun, melalui wawancara yang diunggah oleh akun resmi Al Zaytun Official, Panji Gumilang dengan tegas menyatakan bahwa NII sudah tidak ada lagi. Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa keterlibatannya dengan NII telah berakhir dan Al Zaytun tidak lagi terkait dengan gerakan tersebut.
Kesimpulannya, Panji Gumilang dengan lugas menyatakan bahwa NII sudah selesai. Ia menegaskan bahwa Al Zaytun dan dirinya tidak memiliki hubungan dengan NII maupun NII KW 9. Instruksi dari pimpinan NII untuk kembali ke NKRI dengan menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara menjadi landasan utama dalam menjawab tuduhan yang dilontarkan oleh MUI dan pendukungnya.
Read more:
Baca Juga:12 Hotel Plaza Murah di Subang: Pilihan Terbaik untuk Penginapan MurahMengungkap Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Presiden Jokowi Bantah Backing Istana, Langkah Penyelesaian dan Tindakan Pemerintah
Panji Gumilang Membisu Usai Pemeriksaan di Gedung Sate
Kontroversi Ibadah Haji di Pondok Pesantren Al Zaytun: Mekkah atau Ponpes?
Melalui pernyataannya, Panji Gumilang menyoroti kemungkinan MUI yang berkeinginan mendirikan kembali NII. Ia mencurigai bahwa MUI dan sekelompok orang yang mendukungnya seringkali memelihara isu seputar NII, yang kemudian diarahkan kepada dirinya dan Al Zaytun. Panji Gumilang berpendapat bahwa MUI dan pendukungnya adalah pihak yang lebih tertarik dan seringkali menyebut NII.
Perlu dicatat bahwa pernyataan di atas merupakan rangkuman dari penjelasan Panji Gumilang dan pengakuan Ken Setiawan. Namun, perlu diingat bahwa tudingan dan argumen yang disampaikan oleh kedua belah pihak belum dapat dipastikan kebenarannya. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian lebih lanjut untuk menggali fakta-fakta terkait dengan keberadaan NII dan hubungannya dengan Al Zaytun.