PURWAKARTA-Pedagang ayam potong di Pasar Rebo, Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta kompak tutup lantaran tidak mendapatkan pasokan ayam dari bandar, Senin (26/6). Tak adanya pasokan ini disebabkan harga ayam potong terus meroket hingga menyentuh Rp40.000 per kilogram.
Pantauan Pasundan Ekspres di lapangan, tak ada satupun pedagang ayam potong yang berjualan di Pasar Rebo Purwakarta. Bahkan, dari informasi yang masuk, hal yang sama juga terjadi di wilayah Maracang. Sementara di Munjul, masih ada beberapa pedagang yang berjualan dengan harga Rp40.000 per kilogram.
Salah satu pedagang ayam potong, Fikri (34) menyebutkan, menjelang Iduladha 1444 H harga daging ayam terus naik. “Sebenarnya sudah naik sejak Idulfitri lalu dan sampai sekarang enggak turun-turun. Kemudian, mulai tadi pagi sudah enggak dapat pasokan ayam lagi,” katanya.
Baca Juga:Kematian Ibu dan Anak Masih Tinggi, Capai 83 Kasus di Tahun 2023Purwakarta Bertekad Tuntaskan Persoalan Stunting pada Anak
Fikri mengatakan, para bandar ayam juga akan melakukan aksi unjuk rasa ke DPR RI, Jakarta, untuk mengadukan harga ayam yang terlalu tinggi dari produsen/perusahaan peternakan ayam.
“Iya katanya bandar mau pada demo ke Jakarta, sampai Selasa (27/6) besok. Jadi ya stok ayam sampai besok bakal kosong,” ujar Fikri mengungkapkan.
Sementara itu, Teti (38) yang merupakan salah satu pembeli dari warga Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta mengeluhkan tidak adanya pasokan ayam. “Iya saya sudah datangi tiga pasar dari Pasar Senen, Pasar Simpang sampai ini Pasar Rebo enggak ada pasokan ayam. Saya kan perlu buat berjualan juga,” ucapnya.
Teti berharap, para pedagang daging ayam bisa kembali berjualan secepatnya agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
“Berharap semoga pedagang ayam mulai jualan lagi secepatnya. Selain itu, dengan tutup massal ini moga-moga bisa turun juga harga daging ayam,” kata Teti berharap.(add/sep)