PASUNDAN EKSPRES – Ponpes Al Zaytun Indramayu Jawa Barat telah menjadi sorotan publik belakangan ini.
Klaim mereka bahwa ribuan santri baru mendaftar meski tengah dilanda demo oleh masyarakat telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Sebagai seorang peneliti yang mendalami Al Zaytun, Taufik Hidayat,
ingin memberikan pandangan dan penjelasan lebih dalam mengenai fenomena yang terjadi di ponpes kontroversial ini.
Read more:
Baca Juga:Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang Akan Dipanggil Bareskrim Polri Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Selasa, 4 Juli 2023Link Terbaru Gratis Baca Komik One Piece Chapter 1087 Bahasa Indo!
1. Ribuan Santri Baru Ponpes Al Zaytun Indramayu Saat Tengah Demo Masyarakat
Kabar mengenai ribuan santri baru yang mendaftar di Ponpes Al Zaytun sekaligus dihadapkan dengan demo masyarakat telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan.
Namun, tidak heran baginya sebagai peneliti Al Zaytun, karena sebagian besar dari mereka adalah anak-anak NII yang menjadi sayap teritorial Al Zaytun.
Mereka mendapatkan akses untuk mendaftar pada Ponpes Al Zaytun karena orang tua mereka adalah anggota NII.
Sebagaimana yang Ia sampaikan sebelumnya, yang mendaftar di ponpes ini adalah anak-anak dari pengikut Panji Gumilang, pemimpin NII KW 9 yang memiliki jumlah pengikut yang cukup besar.
Read more:
MUI Sebut Syariat yang Diajarkan di Pesantren Al-Zaytun Indramayu Bukan Syariat Islam
2. Ponpes Al Zaytun Indramayu sebagai Cover dari Sayap Teritorial NII
Ponpes Al Zaytun sebenarnya hanya berfungsi sebagai “cover” dari sayap teritorial NII.
Baca Juga:Tarif Tol Jakarta Bandung: Mulai Juni Hingga Oktober 2023 MendatangMahfud MD: Polri Tak akan Biarkan Aspek Pidana Al Zaytun
Hal ini diakui oleh Taufik Hidayat, sebagai peneliti yang telah melakukan kajian mendalam terhadap fenomena Al Zaytun.
Dalam beberapa kesempatan, Ia menyampaikan bahwa Al Zaytun hanyalah bagian dari struktur organisasi NII yang lebih besar.
Dalam wawancara yang Ia berikan kepada YouTube TVOneNews,
Ia menjelaskan bahwa Al Zaytun sebenarnya bukanlah pusat pendidikan independen seperti yang diklaim, melainkan hanya bagian dari jaringan teritorial NII.
Oleh karena itu, anggapan bahwa ribuan calon santri mendaftar di Al Zaytun adalah bukti kesuksesan dan minat yang tinggi seharusnya dipertanyakan.
Read more: