Pojokan 158, TKI Sudi

kang Marbawi
kang Marbawi
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Tak disangka, kiriman uang (Remitansi) dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri bisa membuat Anis Hidayah (Migrant Care) terloncat dari tempat duduknya.

Terlongo-longo sambil berkerut jidatnya, membaca buka buku besar Bank Indonesia (BI).

Dalam laporannya BI mencatat tidak kurang dari  US$ 4,54 miliar atau setara Rp 65,77 triliun (kurs Rp 14.496/US$) pada semester I-2021, yang dikirimkan TKI ke Indonesia.

Jumlah tersebut turun 6,7% dibanding semester I 2020 yang mencapai US$ 4,86 miliar.

Baca Juga:Harga Menu Coffee Smoothies Mixue, Menu Favorite Selain Supreme Milk Tea MixueSupreme Milk Tea Mixue, Menu Favorite di Gerai Mixue, Segini Harganya

Kemudian, remitansi yang berasal dari TKI di Taiwan mencapai US$ 682,16 juta.

Remitansi dari TKI di Hong Kong dan Singapura masing-masing sebesar US$ 540,24 juta dan US$ 134,59 juta.

Data Bank Indonesia tahun 2020 saja mencatat lebih dari 822 ribu TKI yang ada di Arab Saudi.

Dan tidak semuanya dari TKI tersebut memiliki dokumen yang lengkap.

Banyak diantara mereka adalah TKI yang bermasalah dengan dokumen dan persoalan-persoalan lainnya.

Pojokan 158, TKI Sudi

Besarnya cuan yang dikirim para TKI itu sebanding dengan cerita penderitaan yang melingkupinya.

Semua derita kemanusiaan pasti tersaji dalam cerita para TKI ini.

LIHAT JUGA: 13 Pinjaman Online Syariah Terpercaya Resmi, Bebas Riba

Walau tentu ada juga yang mendapatkan cerita indah dari pertukaran keringat dan kerjanya.

Cerita pahit itu pernah pula menimpa Sudi, eks TKI, asal Kalimantan Utara. (Kaltara)

24 tahun lalu, Sudi pernah mengadu nasib di Arab Saudi.

Baca Juga:Daftar Menu Mixue dan Harganya, Update JULI 2023, Es Krim Viral Pencari “RUKO” KosongHari Bhayangkara Ke-77, Pemdakab Bogor Apresiasi Sinergi Polres Bogor dalam Pembangunan

Dirinya menjadi salah satu saksi betapa kejamnya dunia pekerja migrant di negeri orang.

Singkat cerita, menginjak tahun ke dua Suhardi bekerja di Arab Saudi, dia bertemu perempuan asal Bandung -sebut saja H, yang tengah hamil delapan bulan.

Tak usah diceritakan oleh siapa, hasil pekerjaan bejat itu terhadap H.

Singkat cerita, atas dasar kemanusiaan, Sudi merancang strategi agar dia bisa pulang ke Indonesia bersama H dan temannya yang juga perempuan.

0 Komentar