PASUNDAN EKSPRES – Para orang tua murid kecewa lantaran anaknya tak diterima di SMAN 1 Kalijati.
SMAN tersebut merupakan satu-satunya sekolah yang terdekat dengan Desa Banggala Mulya.
Ada 39 calon peserta didik baru yang mendaftar dan ingin melanjutkan sekolah di SMAN 1 Kalijati namun tidak satupun diterima oleh pihak sekolah.
Baca Juga:Polemik PPDB SMAN 1 Kalijati, Pihak Sekola Mengaku Bingung dengan Aturan Disdik JabarInilah 5 Alasan Kenapa IDI Tolak RUU Kesehatan
Orang tua murid mencurigai pihak sekolah lebih mementingkan siswa luar daripada siswa yang berada dilingkungan terdekat sekolah.
Selain itu, disinyalir ada siswa yang berasal dari luar zonasi sengaja mendadak pindah domisili agar bisa melanjutkan sekolah di SMAN 1 Kalijati.
Salah satu orang tua siswa Neni mengaku kecewa pada pihak sekolah lantaran anaknya tak diterima di sekolah tersebut dengan alasan Sistem Zonasi.
“Kami selaku orangtua kecewa karena anak kami warga pribumi asli Kecamatan Kalijati tidak diterima di SMAN 1 Kalijati dengan alasan desa kami diluar zonasi ran tidak bisa bersekolah di SMAN 1 Kalijati,” terangnya.
Menurutnya, jika anak-anak tidak bisa sekolah di SMAN 1 Kalijati, lantas anak-anak tersebut akan sekolah di mana? Ke sekolah negeri diluar Kecamatan Kalijati tak mungkin akan diterima.
“Di kecamatan sendiri aja kami gak masuk zonasi, apalagi diluar kecamatan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakasek Bidang Humas dan Satpras SMAN 1 Kalijati Dedi Ahmadi mengaku, bahwa warga Desa Banggala Mulya tidak masuk zonasi untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati.
Baca Juga:Orang Tua Kepung SMAN 1 Kalijati Subang, Protes Anaknya Tak Diterima dalam PPDB 2023RUU Kesehatan akan Disahkan Hari Ini, Dokter dan Tenaga Kesehatan Gelar Demonstrasi di Depan Gedung DPR RI
“Kami juga pihak sekolah tak mengerti dengan aturan provinsi, kenapa Desa Banggala Mulya tak masuk Zonasi untuk sekolah di SMAN 1 Kalijati, padahal desa tersebut masih masuk kecamatan Kalijati,” ucapnya.
Tentunya lanjut Dedi, pihaknya prihatin dengan anak-anak di Desa Banggala Mulya karena tak terakomodasi untuk masuk ke SMAN 1 Kalijati.
“Kasihan juga mereka anak-anak calon pemimpin bangsa, karena sistem zonasi tak bisa masuk ke SMAN 1 Kalijati apalagi ke sekolah SMA negeri lain di luar Kecamatan Kalijati,” ujarnya.
Dedi berharap pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jabar bisa segera mengambil solusi agar anak-anak yang berjumlah 39 siswa tersebut bisa sekolah di SMAN 1 Kalijati.
“Solusinya cuma 1 Disdik Provinsi Jabar harus menambah ruang kelas baru di SMAN 1 Kalijati, yang saat ini baru 8 kelas,” pungkasnya. (cdp/idr)