PASUNDAN EKSPRES – Media sosial belakangan dibuat gempar, pasalnya seorang jemaah haji asal Sulawesi Selatan bernama Suarnati Daeng Kanang terekspose sedang memarkan emas.
Emas itu menghias hampir seluruh tubuh Suarnati, diprediksi jumlahnya bahkan mencapai ratusan gram.
Suarnati memamerkan logam mulia itu, saat dirinya turun dari pesawat yang membawanya dari Arab Saudi hingga tiba di asrama haji.
Baca Juga:Drama Korea Celebrity Menclok di Kategori Netflix Global Top 10Sinopsis Celebrity: Serial Baru Netflix yang Menghadirkan Drama dan Intrik Para Influencer, Plot Twist-nya Hmmm Banget
Belakangan diketahui jika Suarnati merupakan seorang pengusaha burger di Makasar, dia juga jamaah haji kloter pertama bersama sekitar 392 rombongan jemaah haji lain.
Aksi glamornya itu tentu saja memancing awak media untuk cari tau. Saat diwawancara wartawan di Asrama Haji Sudiang Makasar, dia mulai menjelaskan jika total emas yang dipakainya sekitar 180 gram.
“Dari Makasar saya hanya bawa sekitar 80 gram, sisanya saya beli di Tanah Suci,” ungkap Suarnati saat itu.
Pengakuannya emas yang dibelinya dari Tanah Suci berkisar Rp1.200.000 per gram.
Hal tersebut dia lakukan lantaran untuk memenuhi nazarnya.
“Saya bernazar dari awal, jika saya ke tanah suci bisa gak ya pakai emas begini,” ungkapnya.
Setelah penampilannya viral di media, dia juga mengaku sedih lantaran mendapati hujatan dari netizen.
Padahal menurutnya, penampilannya seperti itu hanya untuk menunaikan nazarnya saja.
“Ya Allah, Malu-maluku apakata orang nanti, pasti na bilang pemerka kodong,” katanya dalam bahasa daerahnya.
Baca Juga:Kisah Anggi Anggraeni Pengantin Wanita yang Kabur Temui Mantan, Fahmi Husaeni Unggah Video Bikin Nyesek di TikTokSudah Disahkan jadi UU Kesehatan, Nakes jadi Mogok Masal?
Kurang lebih artinya adalah, orang pasti akan menganggapnya pamer berpenampilan begitu (glamour, dipenuhi perhiasan).
Selang beberapa waktu, ternyata benar, bukan saja hujatan netizen. Suarnati bahkan dipanggil Bea Cukai Makassar.
Plh Kepala Bea Cukai Makassar Zaeni Rahman mengatakan pemanggilan Suarnati untuk dimintai klarifikasi terkait emas 180 gram yang ia bawa dari tanah suci.
“Saya rasa perlu sekali memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi, agar tidak menjadi fitnah,” jelasnya.
Pasalnya jika memang apa yang dikatakan Suarnati betul membeli emas dari tanah suci, maka yang bersangkutan harus membayar pajak.
Barang bawaan jamaah haji yang bebas pajak menurutnya hanya sekitar Rp7.500.000 saja.
Namun setelah dilakukan klarifikasi pada Suarnati diketahui, jika emas yang digunakannya itu ternyata palsu atau imitasi.