Hubungan Industrial Libatkan Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja

Hubungan Industrial
0 Komentar

Harus Berdasar Nilai-nilai Pancasila

PURWAKARTA-Hubungan industrial adalah hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa. Yakni terdiri atas pengusaha, pemerintah dan pekerja.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Purwakarta Suntama, S.H.,M.Si., saat menjadi pembicara pada Kuliah Umum Manajemen SDM STIE DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta, belum lama ini. “Hubungan industrial tersebut harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bertujuan agar terciptanya hubungan yang harmonis, dinamis dan berkeadilan di antara ketiganya,” kata Suntama.

Kuliah umum dengan tema “Hubungan Industrial di Era UU Cipta Kerja 2022″ juga menghadirkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purwakarta Gatot Prasetyoko.

Baca Juga: Antusias Masyarakat Rayakan Tahun Baru Islam Sebagai Momen Silaturahmi dan PerbaikanBUMDes Desa Cibuluh Tawarkan Beragam Wisata Edukasi

Dalam materinya, Gatot menuturkan, setidaknya ada sikap mental yang harus dimiliki oleh pekerja, pengusaha, pemerintah. Bagi pekerja, sambungnya, harus merasa ikut memiliki, ikut memelihara dan mempertahankan.

“Lalu untuk pengusaha harus memiliki sikap memanusiakan manusia bahwa pekerja adalah manusia yang mempunyai martabat, harkat dan harga diri. Sedangkan pemerintah berperan sebagai pengayom, pembimbing, pelindung, serta sebagai pendamai ketika para pihak terjadi masalah,” ujarnya.

Pembicara ketiga, merupakan Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dr. Dedeng Abdul Gani A., S.E., M.Si., di STIE Muttaqien Purwakarta.

Dirinya menyampaikan bahwa perkuliahan tidak cukup dilakukan di ruang-ruang kelas saja akan tetapi bisa dilakukan di mana saja dan dengan siapa saja. “Termasuk pada kuliah umum ini yang melibatkan unsur pemerintah dan pengusaha. Tujuannya satu, agar mahasiswa mengetahui dan memahami secara teoritis dan praktis,” ucap Dedeng.

Memasuki sesi tanya jawab, para peserta kuliah umum yang mayoritas merupakan mahasiswa STIE DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta semester 2, 4, 6 dan 8 ini pun sangat antusias.

Salah seorang mahasiswa, Ibnu, menyebutkan, melalui kuliah umum ini mahasiswa semakin memahami hubungan industrial yang ternyata sangat bergantung pada pemerintah, pengusaha, dan pekerja. “Sehingga ini menjadi bekal sangat berharga, tak hanya dalam perkuliahan tapi juga saat memasuki dunia kerja kelak,” kata Ibnu.(add/sep)

0 Komentar