Serta pendapatan yang tak pasti dari honor ngajar. Pa Zakir, sudah pensiun, yang juga tak punya income besar.
Padahal untuk tiket pesawat cukup lumayan mahal.
Mereka berdua selalu hadir di kegiatan AGPAII. Entah dari mana uang itu, yang penting bagi mereka, bisa hadir. Titik!
Ada lagi Pak Rahman.
GPAI di Jakarta ini, selalu menjadi motor penggerak semua kegiatan-kegiatan AGPAII sejak tahun 2007.
Baca Juga:Temui Anak Kelas 4 SD Penjual Sayuran, Uu Ruzhanul: Ajarkan Kita Kemandirian dan Kerja KerasWujudkan Cita-Cita Alm. Arya Saputra, Iwan Setiawan Resmikan Rumah Baru Orang Tua Almarhum
Bahkan selalu menjadi penyandang dana, jika panitia mulai kembang kempis, termegap-megap karena sisa dana yang dibutuhkan untuk kegiatan, tak kunjung nongol.
Pun ketika sakit gula darah yang akut, dengan jalan sempoyongan harus dipapah, Beliau tetap hadir dikegiatan AGPAII.
Tiga orang ini mewakili ratusan pengurus dan ribuan anggota AGPAII dari seluruh Indonesia yang militant.
Seperti Bu Cut Darmianty dari Lohsemawe, Pak Arbangi dari Sorong Papua, Pak Mahfud dari Manokwari Papua, Kanda Zaenal dari Lampung, uda Melfi dari Padang dan masih banyak lagi.
Selalu dengan biaya sendiri, ribuan GPAI dan Pengawas PAI ini, hadir di even-even AGPAII.
Seperti pada even pAGPAI SUMMIT yang dihelat di Cibodas Jawa Barat 3-5 Agustus 2023 lalu.
Even tahunan AGPAII Summit dan Rakernas ini menjadi titik tumpu untuk menguatkan organisasi AGPAII.
Baca Juga:Kebakaran Pasar Sadang Serang, Pemkot Bandung Siapkan Tempat SementaraPEMBERDAYAAN PEREMPUAN Atalia Praratya Buka Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2023
Sekaligus menentukan strategi keterlibatan AGPAII dalam menguatkan nilai-nilai wasyatiah, dan Pancasila di cluster Pendidikan berbasis pada critical thinking.
Pak Zakir dan Pak Rahman serta ratusan GPAI hadir di AGPAII Summit.
Hadir untuk menjadi bagian dari perjalanan panjang perjuangan GPAI dan Pengawas PAI dalam menguatkan dan mengadvokasi Pendidikan Agama Islam, GPAI dan Pengawas PAI Indonesia.
253 ribu GPAI dan Pengawas PAI disatukan dalam rumah besar AGPAII.
Yang menyatukan adalah karena kecintaan kepada AGPAII dan kesamaan tujuan untuk menguatkan Pendidikan Agama Islam yang Wasyatiah dan Pancasila.
Pun menjaga polarisasi dari residu kontestasi estafet kepemimpinan nasional 2024.
Bersatu untuk mengadvokasi berbagai persoalan yang menimpa GPAI dan Pengawas PAI.
Inilah DNA (deoxyribo nucleic acid atau genetik yang diturunkan) AGPAII.
AGPAII adalah perahu besar yang ditopang semangat kebersamaan, melayani serta semangat berbagi.