PURWAKARTA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru SMK melalui workshop bertema “Business Process Engineering dalam Rekayasa Perangkat Lunak” yang digelar di Ruang Smart Classroom, Sabtu (5/8).
Kegiatan ini dihadiri oleh guru-guru Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dari berbagai Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Purwakarta.
Ketua Pelaksana Kegiatan Rian Andrian menyebutkan, workshop bertujuan agar para guru SMK dapat mengimplementasikan konsep Business Process Engineering dalam rekayasa perangkat lunak.
Baca Juga:Warga Keluhkan Maraknya Parkir Liar, Penyebab Kemacetan Jalan di LembangManfaatkan Program Bebas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Dengan demikian, sambungnya, diharapkan pembelajaran yang diberikan para guru dapat lebih inovatif dan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi terkini.”Kegiatan ini adalah kesempatan berharga bagi para guru SMK untuk memahami dan menerapkan konsep Business Process Engineering dalam konteks rekayasa perangkat lunak,” kata Rian yang juga akademisi dan praktisi teknologi informasi dari UPI ini.
Rian juga berharap agar pendidikan di masa depan dapat lebih mengintegrasikan teknologi dan inovasi. “Dalam era teknologi yang semakin maju, pendidikan perlu beradaptasi dan memberikan bekal yang komprehensif bagi generasi penerus bangsa agar dapat bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Dengan adanya workshop ini, lanjutnya, bisa menjadi tonggak awal dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Purwakarta. “Dengan demikian, kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah dapat berdampak positif dalam pembangunan pendidikan yang lebih baik di masa mendatang,” ucapnya.
Workshop ini menghadirkan sejumlah praktisi yang berpengalaman di bidangnya. Di antaranya, Rizki Adam Kurniawan yang merupakan Lead Business Analyst dari Jabar Digital Service.
Dalam pemaparannya, Rizki berbicara tentang pentingnya penerapan Business Process Engineering dalam perangkat lunak. “Pemahaman yang baik tentang rekayasa proses bisnis dapat membantu menghasilkan perangkat lunak yang lebih efisien dan sesuai kebutuhan,” kata Rizki.
Adapun pembicara lainnya, Willy Wigia Sofyan dan Laili Latifa sebagai praktisi Business Analyst dari Jabar Digital Service.
Untuk diketahui, pelaksanaan workshop ini dibagi menjadi empat sesi dengan materi yang berbeda. Dilakukan pula praktik Business Process Model and Notation (BPMN). Tercatat, lebih dari 24 guru dari Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan bidang terkait mengikuti acara ini dengan penuh antusiasme. “Saya merasa sangat terbantu dengan materi-materi dalam workshop ini, terutama dalam merancang proses bisnis yang lebih efektif,” ujar Naura, salah seorang peserta.(add/sep)