Pencemaran Udara di Jakarta Digugat Tim Advokasi Gerakan Ibukota

kualitas udara jakarta
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Sigit Reliantoro, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, menyampaikan pandangannya tentang metode cepat untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Menurutnya, turunnya hujan adalah kunci dalam mengatasi masalah ini.

Dalam sebuah video di saluran YouTube Kementerian LHK pada Minggu (13/8), Sigit merasa sadar bahwa tidak mungkin untuk memprediksi kapan hujan akan turun.

Dengan sedikit guyonan, dia meminta agar semua orang bersama-sama berdoa agar hujan bisa segera turun.

Baca Juga:Pegawai BUMN Teafiliasi ISIS dan Banyak Miliki Senjata Rakitan , Dibekuk Densus 88Menkes Terheran-heran Banyak Warga Karawang Kecanduan Tramadol

“Dapatkah kita berdoa bersama untuk hujan turun? Angin mungkin tidak memiliki pengaruh besar,” ujarnya seperti yang ditayangkan dalam video tersebut.

Namun, menurut Sigit, hujan memiliki dampak paling signifikan karena dapat membersihkan udara di Jakarta.

Oleh karena itu, hujan dianggap sebagai solusi yang paling efektif.

Meskipun begitu, Sigit menegaskan bahwa tidak ada solusi instan dalam mengatasi masalah polusi udara.

Sejak lama, udara tercemar bukanlah hal yang baru.

“Karena ini telah menjadi akumulasi masalah yang lama, maka usaha untuk mengatasinya tidak bisa instan,” katanya.

Berdasarkan penelitian Vital Strategis, Sigit mengungkapkan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi pencemaran udara di Jakarta.

Beberapa di antaranya adalah penggunaan kendaraan operasional listrik, pengetatan standar emisi menjadi Euro4, pengadaan bus listrik untuk Transjakarta, serta pengujian emisi kendaraan.

Selain itu, langkah-langkah lainnya termasuk mendorong peralihan dari transportasi pribadi ke transportasi umum, beralih ke kompor listrik, pengendalian debu dari proyek konstruksi, dan melarang pembakaran sampah terbuka.

Sigit juga mencatat bahwa beberapa langkah ini telah dilakukan.

Baca Juga:Axis Merilis eSIM, Bagaimana Cara Dapatkan Sekaligus Aktifkan eSIM Axis, Simak PenjelasannyaLink Nonton Behind Your Touch Sub Indo, Drakor Bergenre Komedi Misteri Terbaru

Misalnya, Pejabat Gubernur DKI Jakarta telah berkomitmen untuk menambahkan 100 kendaraan listrik untuk Transjakarta.

Sigit menambahkan, “Yang penting, karena analisis menunjukkan bahwa pencemaran udara paling banyak disebabkan oleh transportasi, maka prioritas jangka pendek kita adalah uji emisi secara berkala.”

Sebelumnya, pada Minggu (13/8) pagi, kualitas udara di Jakarta kembali menjadi yang terburuk di dunia menurut data IQAir.

Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 170, masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

Masalah kualitas udara buruk di Jakarta bukan hal baru. Pada tahun 2019, 32 warga bersama Tim Advokasi Gerakan Ibukota mengajukan gugatan class action terkait pencemaran udara.

0 Komentar