SUBANG-SMPN 1 Subang mulai melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin (18/9). Asesmen Nasional atau ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud.
Program evaluasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Menurut Wakasek Bidang Kurikulum, Purwanto SMPN 1 Subang, sekolahnya mengadakan ANBK selama dua hari dengan masing-masing dua sesi per hari.
Baca Juga:Bakal Meriah! Supel Gelar Fondo 100 KM, Seru-seruan Bareng Putri Jamila & Agen PABIni Dia Cara Buat Konten Mirror Selfie Aesthetic Pakai Galaxy Z Flip5
“Digelar mulai hari ini (Senin) sampai Selasa. Sesi pertama dimulai pukul 07.30 pagi sampai 09.40 WIB, dan sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB sampai 12.30 WIB,” ucapnya.
Jumlah peserta ANBK SMPN 1 Subang berjumlah 45 siswa dan 5 siswa cadangan yang dibagi masing-masing 23 siswa di sesi pertama dan 22 siswa di sesi kedua. Seluruh siswa yang mengikuti berasal dari kelas VIII.
Purwanto menyebutkan, sebelum pelaksaan ANBK tersebut dimulai, dilakukan beberapa persiapan dengan matang. “Sebelum pelaksanaan, kemarin kita melakukan simulasi, gladi dan briefing sebagai persiapan agar anak-anak dapat mengerjakan dengan serius,” ucapnya.
Kepala SMPN 1 Subang, Aba Bachra menyampaikan, kegiatan ANBK ini berjalan lancar tapi bukan berarti tanpa kendala.
“Alhamdulillah ANBK hari pertama berjalan lancar, mungkin ada gangguan sedikit karena jaringan agak lemah. Terdapat dua sampai tiga anak minta reset, namun bisa teratasi,” ucapnya.
Aba juga berharap hasil ANBK ini bisa jadi bahan baku rapor pendidikan. “Jadi nanti keberadaan sekolah kami bahan bakunya ada di hasil ANBK ini, baik kemampuan literasi, kemampuan numerik, dan penyelenggaraan ekstrakurikuler itu akan ada di rapor pendidikan atau rapor sekolah. Rapor sekolah tersebut bisa dijadikan modal atau peta untuk memperbaiki sekolah kami,” ucapnya.
Asesmen Nasional sendiri terdiri dari instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan juga Survei Lingkungan Belajar. Keseluruhan instrumen ini kelak akan bisa menggambarkan kondisi mutu pendidikan sekolah.(fsh/ysp)