Gerakan Pembiasaan Membaca Alquran Tingkatkan Literasi, Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah

Membaca Alquran
0 Komentar

PURWAKARTA-Guna meningkatkan literasi dan keterampilan di lingkungan Madrasah, Kantor Kementrian Agama (Kemenag) melakukan sejumlah terobosan. Di antaranya pembiasaan membaca Alquran dan belajar Bahasa Inggris serta Bahasa Arab.

Kegiatan tersebut dimulai dengan Launching Gerakan Pembiasaan Membaca Alquran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di MTsN 1 Purwakarta, Senin (9/10).

Kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta, H. Sopian mengatakan, gerakan pembiasaan membaca Alquran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris ini diberlakukan dari mulai tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA). “Untuk penerapan gerakan pembiasaan membaca Alquran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris ini baru diterapkan di Madrasah Negeri saja. Namun, tak menutup kemungkinan ke depan bakal diberlakukan di seluruh madrasah di Kabupaten Purwakarta,” kata Sopian kepada wartawan, saat ditemui di MTsN 1 Purwakarta.

Baca Juga:Polisi Cegah Konflik Warga Jelang Pilkades Serentak di Subang, Kapolsek Pamanukan: Jangan Terpancing Emosi Saat Beda PilihanAnies Baswedan Rangkul Kelompok Tunanetra, Dinilai Mau Dengar Penyandang Disabilitas

Sopian menjelaskan, untuk gerakan pembiasaan membaca Alquran dilakukan selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. “Jadi setiap hari sebelum memulai pelajaran, guru di jam pertama membimbing para siswa untuk membaca Alquran selama 15 menit,” ujarnya menjelaskan.

Sopian menyebutkan, dengan pembiasaan membaca Alquran, hati menjadi tenang dan pikiran menjadi lapang. Sehingga, kegiatan belajar dilakukan dengan lebih semangat karena belajar juga merupakan ibadah.

“Pembiasaan membaca Alquran pagi hari di sekolah menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter peserta didik yang religius, cerdas, dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Insyaallah tujuan mulia yang ingin dicapai dari program ini akan terwujud,” ucap Sopian.

Lebih lanjut dirinya melanjutkan, program pembiasaan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris di madrasah merupakan langkah penting. “Program ini bertujuan menciptakan lingkungan di mana Bahasa Arab dan Bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari siswa. Ini bukan hanya tentang kemampuan berbahasa, tetapi juga tentang pemahaman budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa-bahasa tersebut,” kata Sopian.

Untuk penerapanya, kata Sopian, setiap Kamis para santri di Madrasah Negeri, mulai tingkat MI, MTs, hingga MA di Kabupaten Purwakarta berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris, baik itu dengan sesama siswa ataupun guru.

Kemudian, lanjut dia, untuk penerapan bahasa Arab diberlakukan setiap Jumat. “Dengan program ini, kami berharap siswa-siswa kami dapat mengaplikasikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai keterampilan seumur hidup yang akan membantu mereka menghadapi persaingan global yang semakin ketat,” ujar Sopian.(add/sep)

0 Komentar