PURWAKARTA-SMPN Satap Parungbanteng 2 yang berlokasi di Kampung Wangun, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta memaksimalkan pembelajaran berbasis lingkungan dengan mengajak para siswa untuk belajar di luar kelas. Pembelajaran tersebut sebagai bentuk upaya sekolah dalam memberikan nuansa baru tentang proses pembelajaran di alam bebas. Kali ini, para pelajar di ujung barat Kabupaten Purwakarta itu diajarkan cara membuat kerajinan berbahan dasar eceng gondok.
Kepala SMPN Satap 2 Parungbanteng, Mokhamad Aripin mengungkapkan, melalui kegiatan seperti ini, sekolah harus bisa memberikan kegiatan baru terhadap para siswa dalam mengikuti pembelajaran. “Jadi tidak harus di dalam kelas tetapi mereka harus bisa memanfaatkan berbagai alam untuk belajar sesuai tema yang sekolah ajarkan. Kali ini kami mengajarkan anak-anak cara membuat kerajinan dari eceng gondok,” kata pria yang akrab disapa Kang Ipin itu, Ahad (22/10).
Menurutnya, eceng gondok selama ini mungkin dianggap sebagai tanaman yang mengganggu. Namun, di tangan orang-orang kreatif, gulma yang dianggap mengganggu perairan justru menjadi sumber rezeki.
Baca Juga:Hari Santri, Pj Bupati: Jihad Tak Sebatas Pertempuran Fisik, Perjuangan secara KeseluruhanKampus 2 Unsika Bakal Punya Masjid Megah, Telan Anggaran Senilai Rp56 M
“Untuk ikut kami mengajak para siswa-siswi SMPN Satap 2 Parungbanteng untuk lebih kreatif dan bisa mengolah eceng gondok menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai guna dan elok. Sebagaimana diketahui di wilayah Kecamatan Sukasari eceng gondok mudah di dapat,” ujar Kang Ipin.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan-kegiatan tersebut juga sebagai perwujudan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Sekolah sangat fokus dalam memperjuangkan pendidikan karakter peserta didik, salah satunya dengan mencintai lingkungan,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini pula, kata kang Ipin, segenap warga sekolah, mulai dari murid, guru, wali murid dan warga sekitar juga turut peduli terhadap lingkungan. “Kami semua harus turut serta dalam mengupayakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat. Serta melatih kesadaran siswa agar menumbuhkan rasa cinta kasih dan sayang terhadap lingkungan hidup di sekitarnya,” kata Kang Ipin.(add/sep)