Ketua IDI Jabar: Tidak Ada Gunanya Fasilitas Kesehatan Lengkap Jika Tak Perhatikan Pelayanan

Ketua IDI Jabar: Tidak Ada Gunanya Fasilitas Kesehatan Lengkap Jika Tak Perhatikan Pelayanan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat dr. Eka Mulyana, SpOT(K)., FICS., M.Kes., SH., MH.Kes.,
0 Komentar

SUBANG-Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan kita. Setiap orang pasti ingin memiliki kesehatan yang baik agar dapat menjalankan segala aktivitas dengan normal. Maka dari itu, bagi mereka yang sakit tentu akan berobat ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk mengobati penyakitnya.

Namun, setiap orang juga pasti memiliki preferensi atau pilihan lembaga kesehatan mana yang cocok dengannya. Kecocokan tersebut bisa dari beberapa aspek, sehingga masyarakat yang telah merasa cocok dengan suatu tempat pasti akan terus kesana meskipun dengan jarak yang lebih jauh.

Itu juga yang dilakukan oleh masyarakat Subang. Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat dr. Eka Mulyana, SpOT(K)., FICS., M.Kes., SH., MH.Kes., dalam Grand Opening Rumah Sakit Hamori pada 26 Oktober 2023 lalu, aspek pelayanan merupakan faktor yang membuat masyarakat Subang lebih memilih untuk pergi ke luar kota seperti Purwakarta dan Karawang untuk berobat.

Baca Juga:Bupati, Wabup Hingga Sekda Subang Kompak Ikuti Peringatan Sumpah PemudaInilah Penyebab Bus Pariwisata di Subang Terbakar

“Tentu yang kami rasakan, selain sarana pra sarana alat-alat yang kuat, infrastruktur, dan lokasi strategis, yang juga tidak kalah pentingnya supaya kita bisa maju dengan masyarakat Subang yaitu masalah aspek pelayanan,” ucapnya.

“Ini yang harus jadi penekanan, tidak ada gunanya sarana pra sarana alat-alat canggih, infrastruktur megah, tapi ternyata dinilai oleh masyarakat Subang sendiri kok pelayanannya masih perlu ditingkatkan?” ucapnya.

Eka juga menyebutkan pelayanan yang dimaksud diantaranya adalah komunikasi pelayanan antara karyawan, tenaga medis, dengan para pasien yang datang.

Ia mengatakan, kurang lebih Rp10 triliun dari masyarakat mampu di Jawa Barat ternyata lari ke daerah lain. Masyarakat yang lari ke daerah lain bukan karena masalah kemampuannya yang kurang, peralatan yang kurang, tetapi masalah branding dan pelayanan.

Dalam kesempatan tersebut di Grand Opening Rumah Sakit Hamori, Eka mengungkapkan harapannya kepada Rumah Sakit Hamori agar dapat terjangkau oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan terjangkau juga untuk masyarakat Subang. Tadi disampaikan telah bekerja sama dengan asuransi-asuransi jadi menurut kami tidak hanya di Ciereng asuransi dengan BPJS, tapi insyaallah ke depannya BPJS Ketenagakerjaan juga masuk di Rumah Sakit Hamori termasuk asuransi swasta, sehingga masyarakat bisa datang ke Rumah Sakit Hamori tanpa perlu memikirkan biaya,” ucapnya.(fsh/ysp)

0 Komentar