Pelaku UMKM Inginkan Bantuan, BKAD: PAD Minim, Anggaran Defisit

Pelaku UMKM
0 Komentar

SUBANG-Pelaku UMKM di Kabupaten Subang jumlahnya mencapai 85 ribuan, mulai dari kuliner, kerajinan dan lainnya. Saat ini, di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan ditambah bermunculannya pelaku UMKM baru, membuat pelaku usaha yang telah merintis lama usaha kian tertinggal, baik dari segi permodalan hingga jenis usaha.

Kini, para pelaku UMKM menginginkan adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk permodalan, sehingga roda usaha tetap berjalan.

Pelaku usaha Keripik Kaca (Kirca) Warga Desa Pasanggrahan, Asep mengatakan, usaha yang dirintis sejak 8 tahun lamanya tersebut, membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah. Kondisi permodalan untuk bahan baku dan lainnya menjadi kendala di situasi saat ini.

Baca Juga:Festival Tunas Bahasa Ibu di Subang Sukses DigelarDesa Cidadap Masih Pertahankan Tradisi Ruwatan Bumi

Ia yang memproduksi Kirca di rumah atau home industri, menginginkan ada program dari pemerintah daerah untuk membangkitkan usaha kecil.

Pelaku UMKM lainnya, Dadi mengatakan sudah saat nya pemerintah lebih memperhatikan para pelaku usaha kecil. Sektor usaha bisa membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Pembangunan infarastruktur mulai membaik. Kini kita yang harus dibantu untuk permodalannya,” tukasnya.

Fungsional Bidang UMKM DKUPP Subang, bantuan untuk pelaku UMKM selalu diberikan ketika kekuatan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Subang ada. Seperti pelatihan, bantuan dari dana hibah dan lainnya.
“Ada program tersebut, cuma kan harus melihat dari kekuatan APBD,” imbuhnya.

Sekertaris BKAD Kabupaten Subang Muhamad Chairil Syahdu mengatakan, dengan defisitnya anggaran beberapa waktu yang lalu, membuat permohonan bantuan dari masyarakat dan pelaku UMKM mulai dari hibah dan lainnya banyak yang tidak terealisasi.

“PAD yang minim, berdampak kepada APBD,” tukasnya.(ygo/ery)

 

0 Komentar