PASUNDAN EKSPRES – Dalam menghadapi mendekatnya musim hujan, Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengintensifkan kesiagaan untuk mengatasi potensi dampak cuaca ekstrim.
Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) dari PLN telah melakukan persiapan menyeluruh dengan serangkaian langkah antisipatif.
Frans Handoko, Manajer Distribusi PLN UID S2JB, menegaskan bahwa tindakan preventif telah diambil, termasuk penjadwalan pemeliharaan guna meminimalkan gangguan teknis di lapangan.
Baca Juga:Seni dan Kesehatan dalam Setiap Tetes Kopi: Eksplorasi Ajaib Kopi 7 Elemen HNI!Mengatasi Picky Eater: Solusi untuk Tantangan Makan Anak
Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang bersertifikasi juga telah dikumpulkan untuk memastikan kelancaran pemeliharaan tanpa harus memadamkan listrik.
“Kami telah mengambil langkah-langkah preventif, termasuk penjadwalan pemeliharaan untuk mengurangi gangguan teknis. Tim PDKB bersertifikasi kami telah disiapkan untuk memastikan pemeliharaan berjalan tanpa harus mematikan listrik,” ujar Frans kepada wartawan pada Kamis (23/11/2023).
Frans juga memperingatkan mengenai potensi dampak cuaca ekstrim, seperti kemungkinan pohon tumbang, atap seng, atau baliho terbang akibat angin kencang yang dapat merusak fasilitas publik.
“Jaringan listrik PLN juga bisa terganggu oleh batang pohon atau atap seng yang menimpa kabel, menyebabkan pemadaman listrik,” tambahnya.
Menurut Laman Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, wilayah ini masih dalam periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, dengan curah hujan pada dasarian II November diperkirakan dalam kategori rendah hingga menengah.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi selama periode ini, terutama hujan disertai angin kencang.
PLN UID S2JB telah menyiagakan personil lapangan dan peralatan pendukung untuk merespons cepat dan meminimalkan dampak pemadaman.
Baca Juga:Raja Ampat: Keajaiban Bawah Laut Indonesia yang MemukauKemenkes RI Ungkap Alasan Sebar Nyamuk Walbachia di 5 Kota
Frans menjelaskan bahwa sebanyak 52 titik lokasi telah mendapat pemeliharaan teknis PDKB selama bulan ini.
Peralatan juga secara rutin diperiksa untuk memastikan kelengkapan dan kelancaran pekerjaan, sambil memaksimalkan sarana komunikasi seperti WAG untuk berinteraksi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami ingin tegaskan bahwa PLN tidak pernah menginginkan adanya pemadaman, karena itu berarti listrik tidak terjual,” ungkap Frans.
Iwan Arissetyadhi, Manager Komunikasi & TJSL PLN UID S2JB, menambahkan bahwa sarana komunikasi saat ini sangat mudah diakses.
Informasi dapat ditemukan melalui media sosial, media massa, bahkan aplikasi. Layanan pelanggan PLN tersedia 24 jam melalui Contact Center PLN 123 dan Aplikasi PLN Mobile.