SD Plus 3 Al-Muhajirin Syuting Jingga dan Digi, Disutradarai Pembuat Preman Pensiun dan Ojek Pengkolan

SD Plus 3 Al-Muhajirin
0 Komentar

PURWAKARTA-SD Plus 3 Al-Muhajirin tengah membuat film lepas berjudul Petualangan Jingga dan Digi. Dalam pembuatannya, SD Plus 3 Al-Muhajirin bekerja sama dengan Green House (GH) Production, rumah produksi yang ikut terlibat dalam proses pembuatan film Preman Pensiun dan Ojek Pengkolan.

GH Production juga saat ini sedang dalam proses pembuatan film Jagoan Lembur yang akan tayang di salah satu stasiun televisi swasta terbesar di Indonesia.

Kepala SD Plus 3 Al-Muhajirin Wahyudin mengatakan, pembuatan film Petualangan Jingga dan Gigi berdasarkan buku dengan judul yang sama yang dibuat oleh guru-guru SD Plus 3 Al-Muhajirin.

Baca Juga:Abdul Hadi Wijaya: Penanganan ODGJ di Jabar Jauh dari Standar, Viral 40 ODGJ Asal Kabupaten Bandung Terlantar di CilacapPulihkan Lingkungan Pantai, Dishut Jabar Tanam Ribuan Pohon Mangrove di Pantai Pondok Bali Subang

“Jingga merupakan singkatan dari Al-Muhajirin 3 sedangkan Digi itu singkatan brand sekolah kami, yakni Digital Islamic School. Jingga dan Digi menjadi representasi santri SD Plus 3 Al-Muhajirin yang melek teknologi,” kata Wahyu, panggilan akrabnya, kepada wartawan, Senin (4/12).

Tak hanya itu, sambungnya, Jingga dan Digi juga menggambarkan sosok anak yang selain cerdas juga soleh. Sebagaimana diharapkan nanti alumni SD Plus 3 Al-Muhajirin itu cerdas sekaligus soleh.

“Maka untuk mendukung itu kurikulum yang dipakai SD Plus 3 Al-Muhajirin adalah kurikulum dinas/nasional, kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan lingkungan Purwakarta, kemudian kurikulum pesantren sebagai ruh utama pendidikan di Al-Muhajirin,” ujarnya.

Sekalipun SD Plus 3 Al-Muhajirin tidak mondok, lanjutnya, akan tetapi nilai-nilai pesantren tetap disampaikan kepada anak-anak. Adapun Jingga dan Digi ini mempresentasikan para siswa Al-Muhajirin.

“Pembuatan film ini bertujuan agar bisa dinikmati minimal oleh keluarga besar Al-Muhajirin dan syukur-syukur oleh seluruh masyarakat Purwakarta. Ketika film ini sudah selesai, kami akan berencana bekerja sama dengan CGV. Kita yang punya film, kita juga punya penonton dan CGV yang memiliki sarana untuk menayangkannya,” ucap Wahyu.

Keluarga besar Al-Muhajirin, kata Wahyu, memiliki potensi yang sangat besar dengan lebih dari 6.000 orang. Belum termasuk orang tua siswa dan keluarganya. Sehingga tak menutup kemungkinan kerja sama dengan CGV bisa terwujud.

“Petualangan Jingga dan Digi merupakan film lepas dengan durasi lebih dari 30 menit. Proses pembuatannya telah dimulai sejak dua hari yang lalu yang merupakan sesi coaching clinic. Kemudian syuting rencananya selama dua hari, dimulai hari ini hingga besok. Mudah-mudahan bisa sesuai jadwal,” kata Wahyu.

0 Komentar