PURWAKARTA-Pembina Agen Spesial Garuda Sakti (Asgas) Indonesia Ramlan Samsuri atau lebih dikenal dengan panggilan Kakang Prabu menanggapi debat calon presiden edisi ketiga yang berlangsung pada Ahad (7/1) malam.
Kakang Prabu menilai, debat dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik tersebut, ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah memberikan pemaparan sesuai dengan argumennya masing-masing.
“Adapun plus minusnya silakan masyarakat yang menilai,” kata Kakang Prabu yang juga calon anggota legislatif DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII (meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Baca Juga:Lugay Kancana Purwakarta Gembleng Puluhan Kesatria di Hutan PinusPj. Bupati Purwakarta: 50 Kota Alami Inflasi di Atas Angka Nasional, Kumulatif 2023
Kakang Prabu menilai pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD sudah menampilkan yang terbaik tanpa menyinggung siapa pun. “Terlepas dari kami yang memang mengusung pasangan 03, kami tidak mau masuk terlalu dalam karena kesannya akan tendensius,” ujarnya.
Hanya saja, sambungnya, pasangan 03 satu-satunya yang menjelaskan berdasarkan data sekaligus mengedukasi masyarakat. “Mas Ganjar tampil dengan gayanya beliau yang edukatif by data. Karena memang yang menjadi konsen beliau ke depan itu adalah maritim dan udara,” ucapnya.
Terlebih, lanjutnya, dunia ke depan semakin maju luar biasa yang berimbas terhadap potensi kebocoran pertahanan. Dan yang paling berbahaya adalah pertahanan laut dan udara. Sehingga menjadi prioritas untuk dijaga serta harus betul-betul diperhatikan.
“Pertahanan laut itu tak sekadar di permukaan tapi juga di bawah permukaan. Diperlukan teknologi sonar yang maju termasuk kapal selamnya. Sejarah mencatat, di bawah kepemimpinan Soekarno, pertahanan laut Indonesia begitu hebat,” kata Kakang Prabu.
Terlebih kalau ditarik jauh ke belakang, kata dia, Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat hingga menjadi penguasa maritim di Asia Tenggara. “Semalam, Mas Ganjar dan Pak Mahfud tampil memakai jaket bomber. Filosofinya jelas, jika keduanya fokus kepada pertahanan udara dan pertahanan laut,” ujarnya.
Ganjar, kata Kakang Prabu, juga akan memastikan alokasi anggaran pertahanan bakal dikerek hingga 1-2 persen. “Sebenarnya, anggaran ini tak jadi soal apabila kita memaksimalkan potensi alam kita yang berlimpah. Boleh saja teknologi alutsista dikuasai negara luar akkan tetapi pangan dunia tersentralisasi di Indonesia,” ucapnya.