PURWAKARTA-Calon Anggota DPR-RI dari Partai PPP Daerah Pemilihan Jawa Barat 7 (Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi) Ramlan Samsuri mengomentari debat calon presiden (capres) terakhir yang berlangsung Ahad (4/2) malam. “Debat capres kelima yang berlangsung tadi malam sesuai dengan prediksi saya sebelumnya. Saya sampaikan Mas Ganjar menguasai tema debat capres terakhir ini,” kata Ramlan Samsuri yang juga dikenal dengan sebutan Kakang Prabu ini.
Dirinya mengaku tak heran dengan kepiawaian Ganjar Pranowo dalam debat capres tersebut. Disebutkannya, pengalaman Ganjar Pranowo sebagai anggota DPR-RI dua periode dan sebagai Gubernur Jawa Tengah juga dua periode, menjadi jaminan jika Ganjar sangat menguasai tema debat. “Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kedua calon presiden lainnya, pada debat semalam, Mas Ganjar seolah memberikan kuliah umum gratis terutama kepada Pak Prabowo Subianto tentang stunting dan gizi buruk,” ujar Ramlan.
Dirinya juga mengacungkan dua jempol kepada Ganjar Pranowo yang mengkritisi janji kampanye pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terkait makan siang gratis untuk mengatasi stunting dan kemiskinan. “Pak Prabowo menyampaikan gagasannya memberikan makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia supaya masalah stunting dan kemiskinan bisa diatasi. Bahkan Pak Prabowo bertanya kepada Mas Ganjar apakah setuju dengan gagasannya tersebut,” kata Ramlan.
Baca Juga:KPU Karawang Siapkan TPS Pengganti di Wilayah Rawan BanjirPTM Golden Tiger Bangun Semangat Olahraga Masyarakat
Ganjar pun, kata Ramlan, langsung merespons dan dengan tegas menolak gagasan tersebut. Ganjar menyebutkan jika stunting dan gizi buruk itu adalah dua sisi yang berbeda. Kalau berbicara stunting, maka yang harus diperhatikan adalah calon ibunya, bahkan dimulai sejak hendak menikah. “Mas Ganjar berpendapat jika memberi makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting maka itu telat. Menurut Mas Ganjar, penanganan stunting harus dimulai sejak dini sejak bayi masih dalam kandungan,” ujar Ramlan.
Belum lagi, kata Ramlan, terkait anggaran makan gratis yang membutuhkan Rp400 triliun per tahun. “Bandingkan saja dengan 21 program unggulan Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang membutuhkan kurang dari Rp500 triliun per tahun,” ucapnya.
Tak sampai di situ, Ramlan juga mengkritisi kebijakan makan gratis yang pasti bakal berdampak pada inflasi yang tinggi. “Belum lagi cara mengontrolnya, siapa instrumen yang mengontrolnya, Menteri Kesehatan kah, Menteri Pendidikan kah, Menteri Pertanian kah. Dan ini sangat berpotensi adanya penyalahgunaan anggaran,” kata Ramlan.